Israel Gagal Buktikan Klaim Mereka yang Menyatakan Pegawai UNRWA adalah Anggota Organisasi Teroris
Sebuah laporan PBB telah menghancurkan propaganda Israel melawan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA).
Penulis: Muhammad Barir
Israel Gagal Buktikan Klaim Mereka yang Menyatakan Pegawai UNRWA adalah Anggota Organisasi Teroris
TRIBUNNEWS.COM- Sebuah laporan PBB telah menghancurkan propaganda Israel melawan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA).
Israel telah melancarkan kampanye beberapa tahun untuk melawan kelompok bantuan PBB untuk pengungsi Palestina dengan harapan menghapuskan lembaga PBB itu.
Israel telah gagal memberikan bukti apa pun atas klaimnya bahwa pegawai Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA) adalah anggota “organisasi teroris,” menurut tinjauan independen yang dipimpin oleh mantan menteri luar negeri Prancis Catherine Colonna.
Pada bulan Januari, Israel mengklaim tanpa bukti bahwa beberapa staf UNRWA – yang hingga saat itu merupakan saluran utama bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza yang terkepung dan dibom – adalah anggota Hamas dan Jihad Islam Palestina (PIJ).
Klaim Israel menyebutkan para pegawai itu telah berpartisipasi dalam serangan yang dipimpin Hamas terhadap Israel.
Mereka difitnam menyerang pangkalan militer dan pemukiman pada tanggal 7 Oktober, yang dikenal sebagai Operasi Banjir Al-Aqsa.
Tuduhan Israel segera menyebabkan Amerika Serikat dan negara-negara barat lainnya memotong dana untuk UNRWA.
Hal ini terjadi di tengah laporan dari kelompok hak asasi manusia bahwa Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata terhadap 2,3 juta warga Palestina di Gaza.
The Guardian melaporkan pada tanggal 22 April bahwa “Laporan Colonna,” yang ditugaskan oleh PBB setelah adanya tuduhan Israel, menemukan bahwa UNRWA secara teratur memberikan Israel daftar karyawannya untuk diperiksa, dan bahwa “pemerintah Israel belum memberi tahu UNRWA mengenai segala kekhawatiran yang berkaitan dengan staf UNRWA berdasarkan daftar staf ini sejak tahun 2011.”
The Guardian menambahkan bahwa sebagian besar negara donor telah melanjutkan pendanaan mereka dalam beberapa minggu terakhir.
Namun, para menteri Inggris mengatakan mereka akan menunggu laporan Colonna untuk memutuskan apakah akan melanjutkan pendanaan.
Kongres AS sejak itu melarang dukungan keuangan apa pun kepada UNRWA di masa depan.
Tinjauan Colonna dirancang dengan bantuan tiga lembaga penelitian Nordik dan akan dipublikasikan pada hari Senin.