Sedang Asyik Piknik, Pendaki Gunung Israel Malah Temukan Rudal Iran
Sekelompok pendaki gunung di Israel menemukan sisa-sisa rudal yang ditembakkan Iran.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Pravitri Retno W
Ada beberapa rudal Paveh yang ditembakkan saat Iran menyerang Israel.
Gelombang Ketiga
Gelombang ketiga atau terakhir dimulai selepas tengah malam waktu Iran.
Baca juga: Pernyataan Jubir Brigade Al Qassam di Hari ke-200 Perang Israel-Hamas, Puji Operasi Militer Iran
IRGC menembakkan rudal balistik yang memasuki zona udara Israel beberapa menit setelah peluncurkan.
Hasil analisis Tasnim menunjukkan bahwa IRGC belum memainkan "kartu as" miliknya dengan mengerahkan deretan rudal tercanggihnya.
Rudal-rudal itu di antaranya Sejjil, Khorramshar, Kheibar Shekan 2, dan rudal hipersonik Fatah terbarunya.
IRGC bisa memilih menggunakan rudal Dezful, Qiam-2, Rezvan, Kheibar Shekan 1, Emad, dan Qadr dalam serangan ke Israel.
Sederet rudal itu memiliki jangkauan antara 1.000 dan 1.950 km.
Kecuali Dezful dan Kheibar Shekan, semuanya menggunakan sistem penggerak berbahan bakar cair.
Menurut Tasnim, jarak antara Iran dan Israel membuat Israel dan sekutunya tak bisa menangkis rudal Iran saat fase akselerasi atau di tengah penerbangan rudal itu mendekati sasaran dengan sistem pertahanan Israel yang canggih.
Aegis buatan Amerika Serikat (AS) disebut sebagai satu-satunya sistem pertahanan antirudal yang mampu melawan rudal Iran yang terbang di luar atmosfer.
Sistem lain, termasuk Patriot, THAAD, Arrow-2 dan 3, David's Sling, dan Iron Dome tak punya kemampuan untuk menangkis rudal itu dalam jangkauan yang jauh.
Laporan Tasnim juga mengonfirmasi pendapat dari pengamat militer bahwa rudal balistik Iran yang ditembakkan ke Israel mengandung muatan amunisi mikro hulu ledak fragmentasi.
Hal itu membuat rudal tersebut makin susah ditangkis oleh sistem pertahanan Israel dan AS.
Tasnim menyebut Israel akan memerlukan waktu hingga berbulan-bulan bahkwan bertahun-tahun untuk memutakhirkan sistem pertahan rudalnya.