Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel Akui Gagal Bunuh UNRWA, Cemas AS-Inggris Ikuti Jerman Cairkan Duit Rp 19 T Kebutuhan Gaza

kegagalan upaya Israel melawan UNWRA ini dbarengi kecemasan kalau negara-negara lain akan bergabung dengan Jerman yang bersedia memperbarui pendanaan

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Israel Akui Gagal Bunuh UNRWA, Cemas AS-Inggris Ikuti Jerman Cairkan Duit Rp 19 T Kebutuhan Gaza
AFP/-
Gambar ini menunjukkan markas besar Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Kota Gaza pada 15 Februari 2024, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas. - Beberapa negara termasuk Amerika Serikat, Inggris, Jerman dan Jepang telah menangguhkan pendanaan untuk badan UNRWA sebagai tanggapan atas tuduhan Israel bahwa beberapa anggota stafnya ikut serta dalam serangan militan Hamas pada 7 Oktober. (Photo by AFP) 

Namun Jerman akan melanjutkan kerja sama dengan badan tersebut, seperti yang telah dilakukan beberapa negara lain.

Pernyataan Jerman juga menyatakan kalau badan PBB tersebut terus memainkan “peran penting dan saat ini sangat diperlukan” dalam mengatasi krisis kemanusiaan di Jalur Gaza.

"Dan bahwa organisasi internasional lainnya yang bekerja di Gaza juga bergantung pada infrastruktur UNRWA yang ada," kata pernyataan pihak Jerman

Jerman juga percaya bahwa “mengingat bencana kemanusiaan yang sedang terjadi di Gaza, maka sangatlah penting untuk memberikan dukungan kepada berbagai badan PBB yang bekerja di Gaza."

Oleh karena itu, Jerman yakin, pencairan dana kembali UNRWA harus segera dilaksanakan sebelum lembaga itu benar-benar tidak memiliki dana apapun sehingga semua program amal dan pendidikan di Gaza terhenti.

Pengumuman Jerman ini muncul di tengah laporan yang diterbitkan beberapa hari lalu oleh Catherine Colonna, mantan Menteri Luar Negeri Prancis, yang ditunjuk oleh PBB untuk menyelidiki operasi UNRWA.

Colonna mengunjungi negara pendudukan sekitar sebulan yang lalu, dan bertemu dengan pejabat senior pemerintah dan militer untuk mendapatkan gambaran umum tentang tuduhan terhadap organisasi tersebut.

Berita Rekomendasi

Namun, laporan Colonna menyatakan bahwa Israel tidak memberikan bukti yang kredibel bahwa banyak relawan UNRWA adalah anggota Hamas.

Pengungsi Palestina mengantri untuk menerima bantuan di depan pusat Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 28 Januari 2024, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. Israel menuduh beberapa staf UNRWA terlibat dalam serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober, yang menyebabkan beberapa negara donor utama menghentikan pendanaan.
Pengungsi Palestina mengantri untuk menerima bantuan di depan pusat Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 28 Januari 2024, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. Israel menuduh beberapa staf UNRWA terlibat dalam serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober, yang menyebabkan beberapa negara donor utama menghentikan pendanaan. (AFP)

Pengakuan Kegagalan

Dalam konteks ini, sumber Israel yang terlibat dalam upaya diplomatik pendudukan untuk menghentikan pendanaan UNRWA mengatakan kepada Haaretz kalau kegagalan Israel tersebut bukan di bidang hubungan masyarakat dan komunikasi, melainkan berasal dari kurangnya alternatif yang meyakinkan selain UNRWA.

Sumber tersebut mengklaim, Israel mampu menimbulkan keraguan terhadap kredibilitas UNRWA di antara negara sekutu mereka di seluruh dunia, namun tidak memberikan alternatif yang sesuai sebagai pengganti perang dan fungsi badan tersebut. 

Sementara itu, seorang diplomat dari salah satu negara Eropa yang memperbarui pendanaannya untuk UNRWA mengatakan kepada Haaretz bahwa keputusan pemerintahnya untuk melakukan hal tersebut disebabkan oleh dua alasan.

Diplomat tersebut menjelaskan bahwa “bukti yang diberikan oleh Israel tidak meyakinkan,” dan bahwa “tidak cukup terbukti bahwa ini adalah fenomena yang tersebar luas.”

Diplomat yang sama menambahkan bahwa ketika situasi kemanusiaan di Gaza memburuk dalam beberapa bulan terakhir, menjadi jelas bahwa tidak ada alternatif lain selain UNRWA

Ia kemudian menambahkan, "Jika ada satu alternatif, kami bersedia mempertimbangkannya."

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas