WSJ: Putin Mungkin Tidak Perintahkan Pembunuhan Alexei Navalny pada Februari
WSJ laporkan penilaian komunitas intelijen soal dugaan keterlibatan Presiden Rusia Vladimir Putin atas tewasnya bos oposisi Kremlin Alexei Navalny.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Bobby Wiratama
Teriakan nama Alexei Navalny menggema di antara para pelayat.
Saat Navalny dikebumikan, pendukung Navalny dengan tegas mengaku tidak akan memaafkan pihak berwenang Rusia atas kematiannya.
Baca juga: Sekutu Alexei Navalny Sebut Pemimpin Oposisi Rusia Hampir Dibebaskan dari Penjara sebelum Tewas
Pemakaman Navalny diadakan di sebuah gereja di Moskow, pelayat menunggu berjam-jam untuk bisa memberikan penghormatan terakhir di bawah pengawasan sejumlah pasukan polisi.
"Navalny, Navalny," teriakan keras terdengar ketika peti mati dibawa keluar dari mobil jenazah berwarna hitam, dikutip dari Al Jazeera.
Setelah kebaktian singkat, pengusung jenazah membawa peti mati Navalny untuk dimakamkan di Pemakaman Borisovskoe di ibu kota Moskow.
Dalam video yang disiarkan dari pemakaman, ibu Navalny, Lyudmila dan sang ayah Anatoly, membungkuk di atas peti mati anaknya yang terbuka dan mencium jasadnya untuk terakhir kali, diiringi musik oleh sekelompok kecil musisi.
Para pelayat melangkah maju untuk membelai wajahnya sebelum seorang pendeta dengan lembut menutupi tubuhnya dengan kain kafan putih.
Peti mati Navalny kemudian ditutup dan diturunkan ke dalam tanah.
Organisasi hak asasi manusia OVD-Info mengatakan mereka mengetahui “setidaknya 67 penangkapan di 16 kota” pada hari Jumat, termasuk enam penangkapan di Moskow tempat pemakaman Navalny diadakan.
Sementara, laporan kelompok hak asasi manusia mengatakan ada sekitar 400 orang telah ditahan di tempat peringatan Navalny sejak kematiannya.
Navalny, pengkritik paling keras terhadap Presiden Vladimir Putin di Rusia, meninggal pada usia 47 tahun di koloni hukuman Arktik pada 16 Februari.
Diracun Novichok
Dikutip dari NBC News, selama perjalanan bisnis di Rusia pada tahun 2020, Navalny diracuni dengan agen saraf militer , Novichok.
Pejabat Navalny dan Barat menyalahkan Putin atas upaya pembunuhan Navalny.
Racun yang digunakan pada Navalny mirip dengan yang digunakan dinas intelijen militer Rusia terhadap pensiunan perwira intelijen militer Rusia, Sergei Skripal, dalam upaya pembunuhan tahun 2018 di Inggris, menurut pemerintah Barat.
Rusia membantah pemerintahnya terlibat dalam peracunan Navalny pada tahun 2020 atau kematiannya di penjara pada bulan Februari.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.