Presiden Iran Sebut Peringkusan Mahasiswa Pro-Palestina di AS Tunjukkan Watak Negeri Barat yang Asli
Raisi juga menambahkan bahwa tindakan keras terhadap protes dan penangkapan mahasiswa dan akademisi menunjukkan sikap munafik pemerintah AS
Penulis: Bobby W
Editor: Tiara Shelavie
Dikutip Tribunnews dari kantor berita pusat Iran (IRNA) Nasser mewakili pemerintah Iran mendesak AS untuk menjamin kebebasan berekspresi dan berkumpul bagi mahasiswa dan profesor universitas serta menghormati tuntutan dan hak-hak hukum mereka.
Desakan itu ia bagikan melalui unggahan di akun X-nya pada hari Rabu.
"Berita yang berkaitan dengan penindasan massal dan penangkapan mahasiswa dari universitas-universitas Amerika oleh polisi karena dukungan mereka terhadap rakyat Palestina adalah pelanggaran keras terhadap hak suara, kebebasan berekspresi, dan hak asasi manusia," buka Nasser.
Ia menilai langkah AS tersebut adalah bentuk pembungkaman kebebasan bersuara dan berdemokrasi yang selama ini menjadi fondasi bagi negara Paman Sam.
"Aksi ini menyebabkan kekhawatiran di banyak kalangan untuk mengeluarkan opini publik di seluruh dunia," tulis Naser
"Adalah penting bagi pemerintah AS, untuk mematuhi kewajibannya terkait hak asasi manusia, hal ini diperlukan untuk menjamin kebebasan berekspresi dan berkumpul bagi mahasiswa dan profesor universitas serta menghormati tuntutan dan hak-hak hukum mereka," tambahnya.
"Dengan menciptakan atmosfer penyekapan dan membungkam para pengunjuk rasa, peran dukungan dan utama pemerintah Amerika bagi genosida terhadap rakyat Palestina oleh rezim Zionis tidak akan terhapus," katanya.
Baca juga: Derita Warga Gaza gara-gara Serangan dan Pengepungan Israel: Minum Air yang Tidak Bersih
Reaksi Joe Biden terkait Penangkapan Mahasiswa AS Pro-Palestina
Menanggapi kontroversi penangkapan mahasiswa di Columbia University tersebut. Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, pun menggelar pertemuan dengan Anggota DPR Alexandria Ocasio-Cortez dan dua anggota parlemen liberal terkemuka lainnya yang menentang perang Israel di Jalur Gaza.
Joe Biden ditemani Senator Bernie Sanders dan Ed Markey ketika memasuki ruang Oval pada Selasa (23/4/2024) untuk membahas aspirasi dari rakyatnya di tengah gelombang protes mahasiswa AS.
"Saya sudah lama belajar untuk mendengarkan wanita itu," kata Joe Biden merujuk pada Ocasio-Cortez, yang bulan lalu mengkritik Joe Biden karena dukungannya terhadap genosida Israel di Gaza.
"Kami juga akan berbicara lebih banyak tentang belahan dunia lain," lanjutnya.
Pertemuan itu digelar setelah protes para mahasiswa di kampus-kampus AS, termasuk Yale, Columbia, New York dan universitas lain yang menolak dukungan AS untuk Israel.
Lebih dari 100 mahasiswa yang mengikuti demonstrasi tersebut ditangkap.
Mengkritik Israel Bukanlah Anti-Semitisme
Sebelumnya, Joe Biden mengatakan pemerintah AS harus melindungi komunitas Yahudi, merujuk pada gelombang demonstrasi diakhirinya agresi Israel di Jalur Gaza.