Israel Perintahkan Warga Gaza di Timur Rafah untuk Segera Mengungsi, Operasi Skala Terbatas Kata IDF
Sekitar 100.000 orang di bagian timur Rafah telah diperintahkan untuk mengungsi oleh Pasukan Pertahanan Israel, kata juru bicara militer
Editor: Muhammad Barir
Badan bantuan utama PBB untuk Palestina mengatakan pihaknya “tidak mengevakuasi” Rafah timur setelah militer Israel mendesak warga untuk meninggalkan bagian kota paling selatan Gaza.
Dalam sebuah pernyataan hari Senin, UNRWA mengatakan pihaknya akan mempertahankan kehadirannya di Rafah selama mungkin dan akan terus memberikan bantuan untuk menyelamatkan nyawa orang-orang.
Perintah evakuasi Israel sebelumnya di Gaza menjelang operasi militer mendapat kecaman dari PBB dan kelompok kemanusiaan, yang berulang kali mengatakan tidak ada tempat aman di wilayah tersebut untuk mengungsi.
Serangan Israel di Rafah akan mengakibatkan lebih banyak penderitaan dan kematian warga sipil, dan konsekuensinya akan sangat menghancurkan bagi 1,4 juta orang, kata UNRWA dalam pernyataannya.
Hingga saat ini, Penyeberangan Darat Rafah belum ditutup untuk lalu lintas penumpang.
Pergerakan truk dan masuknya bantuan telah dihentikan di penyeberangan komersial Rafah dan Kerem Shalom sejak kemarin sore, kata Wael Abu Omar, direktur media UNRWA di Penyeberangan Rafah.
Warga di Rafah timur panik setelah dievakuasi secara paksa.
Penduduk dan pengungsi di Rafah timur ketakutan dan panik setelah militer Israel mengeluarkan perintah evakuasi pada hari Senin, menurut stringer CNN di daerah tersebut.
Tim Palang Merah sedang berkendara melalui Rafah timur dan meminta warga untuk mengungsi pada malam hari, kata petugas tersebut.
Sebuah keluarga mengatakan kepada CNN bahwa mereka bersiap meninggalkan Rafah timur menuju area tenda di Rafah barat.
Ini keempat kalinya mereka pindah: sebelumnya mereka pindah dari Gaza tengah ke Khan Yunis, lalu Rafah.
Pemilik rumah yang mereka tinggali menerima telepon dari militer Israel yang menyuruh mereka pergi.
Keluarga tersebut mengatakan kepada CNN bahwa mereka mengalami rentetan serangan udara dalam semalam.
Diperkirakan 100.000 orang akan mengungsi dari Rafah timur, kata militer dalam konferensi pers.
Dikatakan bahwa orang-orang di Rafah akan menerima pesan teks, panggilan telepon, siaran media dalam bahasa Arab, serta brosur yang memberitahu mereka untuk “segera mengungsi.”
Perintah evakuasi Israel sebelumnya di Gaza menjelang operasi militer mendapat kecaman dari PBB dan kelompok kemanusiaan, yang berulang kali mengatakan tidak ada tempat aman di wilayah tersebut untuk mengungsi.
(Sumber: CNN)