Lawan 1 Divisi Iran, 240 Jet AS-NATO Lindungi Israel dari Serangan Balasan Bulan Lalu
Jenderal Iran mengatakan 240 jet AS dan NATO lindungi Israel dari serangan balasannya pada 13 April 2024 lalu padahal Iran cuma mengerahkan 1 divisi.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Petinggi militer Iran, Jenderal Gholam Ali Rashid, Komandan Markas Besar Khatam al-Anbia Mayor, mengungkapkan detail Operasi Janji Sejati yang diluncurkan Iran dalam rangka serangan balasan ke situs militer Israel pada 13 April 2024 lalu.
Iran meluncurkan 300 drone dan rudal ke situs militer Israel dalam serangan itu sebagai balasan atas serangan Israel di konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April 2024.
Serangan Israel di Damaskus itu menewaskan tujuh anggota Garda Revolusi Iran (IRGC), termasuk Brigjen Mohammad Reza Zahedi, Komandan Pasukan Quds elit Iran.
Jenderal Gholam Ali Rashid mengatakan Iran hanya mengerahkan satu divisi dalam serangan balasan ke Israel.
Ia mengklaim satu divisi itu hanya menggunakan 20 persen kekuatannya dalam Operasi Janji Sejati.
"Hanya satu divisi dari Pasukan Dirgantara Korps Pengawal Revolusi Islam yang ditugaskan untuk melaksanakan operasi tersebut, sementara unit tunggal tersebut hanya menggunakan 20 persen kekuatan ofensifnya dalam operasi tersebut," katanya.
Berbeda dengan sekutu Israel, Amerika Serikat (AS) bersama negara-negara NATO, Inggris dan Prancis, yang dibantu Yordania untuk menjatuhkan sebagian besar rudal dan drone Iran demi melindungi Israel.
"Di sisi lain, AS, NATO, CENTCOM, dan rezim Zionis telah menyiapkan 240 jet tempur, sementara berbagai sistem pertahanan udara anti-rudal kapal perang AS di Laut Mediterania dan Laut Merah, serta sistem anti-rudal milik rezim Zionis. sistem rudal, dalam keadaan siaga, " ujarnya.
Jenderal tersebut mengatakan, divisi tunggal Pasukan Dirgantara IRGC siap melepaskan 80 persen sisa kekuatan ofensifnya dan melancarkan gelombang serangan lain berdasarkan perintah.
"Namun, para komandan Iran menyimpulkan bahwa operasi tersebut cukup untuk menghukum rezim Zionis," kata jenderal tersebut, dikutip dari IRNA.
"Dukungan yang diberikan oleh pemerintah AS, Inggris, Perancis dan Eropa kepada rezim Israel mengingatkan kita pada Perang Salib," tambahnya.
Baca juga: Terungkap, Pencegat Rudal Milik AS Gagal Halau Serangan Balasan Iran ke Israel
Sebelumnya, Jenderal Ramezan Sharif, juru bicara IRGC mengatakan Iran meraih kemenangan atas sistem pertahanan negara-negara tersebut.
Ia mengatakan setidaknya ada 10 negara yang membantu Israel melindungi wilayahnya saat Iran meluncurkan serangan balasan bulan lalu.
Juru bicara IRGC itu memuji kemampuan Iran untuk membuat mereka kewalahan hanya untuk melindungi satu negara kecil tersebut, seperti di beritakan Eslahat.