Persiapan Invasi Darat, Israel Perintahkan Evakuasi 100 Ribu Warga dari Rafah Timur
Kabar terbaru, seorang juru bicara militer Israel mengatakan kepada wartawan bahwa mereka memerintahkan evakuasi untuk sekira 100.000 warga dari Rafah
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Bobby Wiratama

Laporan The New York Times melaporkan bahwa seorang pejabat Israel yang berbicara tanpa mau disebutkan namanya dan Mousa Abu Marzouk, seorang pejabat senior Hamas, keduanya menyalahkan Netanyahu karena menghambat perundingan gencatan senjata saat ini .
Sumber Israel dilaporkan mengatakan kepada surat kabar tersebut bahwa kedua pihak hampir mencapai kesepakatan beberapa hari yang lalu.
Tapi gara-gara komentar Netanyahu tentang rencana serangan Rafah, Hamas jadi semakin “memperkuat” tuntutannya.
“Kami sangat dekat, namun pemikiran Netanyahu yang sempit membatalkan kesepakatan," kata Abu Marzouk kepada The New York Times.
Dikutip dari VOA, sebelumnya, pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh mengatakan bahwa Hamas ‘serius dan positif’ terhadap perundingan gencatan senjata tersebut.
Hamas juga menuntut agresi Israel di Gaza dihentikan sebagai prioritas utama.
Namun, pemerintah Israel kembali mengatakan akan melanjutkan operasi militer di Rafah, kota paling selatan di Jalur Gaza, yang merupakan pintu masuk utama bantuan kemanusiaan.
"Rafah menampung ribuan pejuang kelompok Islam Palestina dan kemenangan tidak mungkin tercapai tanpa merebut kota tersebut," kata Israel.
Baca juga: Akan Lancarkan Serangan, Israel Serukan Warga di Rafah agar Mengungsi, 100 Ribu Orang Diminta Pindah
Pernyataan lengkap militer Israel tentang evakuasi Rafah
Melalui X, berikut ini pernyataan lengkap Pasukan Pertahanan Israel (IDF) tentang perintah evakuasi warga Gaza dari Rafah:
“IDF telah memperluas wilayah kemanusiaan di Al-Mawasi untuk mengakomodasi peningkatan jumlah bantuan yang mengalir ke Gaza. Area kemanusiaan yang diperluas ini mencakup rumah sakit lapangan, tenda, dan peningkatan jumlah makanan, air, obat-obatan, dan pasokan tambahan,"
“Sesuai dengan persetujuan pemerintah, penilaian situasi yang sedang berlangsung akan memandu pergerakan bertahap warga sipil di wilayah tertentu di Rafah timur, ke wilayah kemanusiaan,"
“Seruan untuk pindah sementara ke wilayah kemanusiaan akan disampaikan melalui brosur, pesan SMS, panggilan telepon, dan siaran media berbahasa Arab,"
“IDF akan terus mengejar Hamas di mana pun di Gaza sampai semua sandera yang mereka sandera kembali ke rumah," tulis IDF di X.
Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) pun menanggapi seruan terbaru ini melalui unggahan X.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.