Persiapan Invasi Darat, Israel Perintahkan Evakuasi 100 Ribu Warga dari Rafah Timur
Kabar terbaru, seorang juru bicara militer Israel mengatakan kepada wartawan bahwa mereka memerintahkan evakuasi untuk sekira 100.000 warga dari Rafah
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Bobby Wiratama
AFP
Sebuah kamp untuk pengungsi di Rafah di Jalur Gaza selatan dekat perbatasan dengan Mesir pada 28 April 2024.
UNRWA menyebut bahwa serangan Israel di Rafah akan menimbulkan lebih banyak penderitaan dan kematian warga sipil, serta dampaknya akan sangat buruk bagi 1,4 juta warga Gaza yang berlindung di sana.
Mereka juga menambahkan bahwa "tak akan evakuasi, dan memilih untuk bertahan di Rafah selama mungkin dan akan terus memberikan bantuan untuk menyelamatkan warga".
Perkembangan utama perang Israel-Hamas dari semalam
- Media Israel mengatakan militer telah mulai memerintahkan warga Palestina yang tinggal di lingkungan timur Rafah untuk mengungsi menjelang operasi militer di Gaza selatan.
- Perintah itu dikeluarkan setelah malam pemboman intensif Israel di Rafah yang menewaskan 22 orang, termasuk delapan anak-anak.
Di antara para korban adalah seorang anak yatim piatu berusia tujuh bulan yang lahir pada masa-masa awal perang. - Sebelumnya, militer Israel mengatakan tiga tentaranya tewas dalam serangan roket Hamas di penyeberangan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) antara Gaza dan Israel.
- Di Lebanon, Kantor Berita Nasional (NNA) melaporkan bahwa jet Israel membom Lembah Bekaa di bagian timur negara itu.
Serangan tersebut melukai sedikitnya tiga orang, hanya beberapa jam setelah serangan lain menewaskan empat orang di selatan. - Kritik semakin meningkat terhadap keputusan Israel untuk menutup operasi Al Jazeera, dengan National Press Club yang berbasis di Washington mengatakan mereka khawatir mengenai dampak potensial terhadap jurnalis jaringan tersebut di Gaza.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)