Serangan Udara Israel di Rafah Tewaskan 19 Warga Palestina, Termasuk Seorang Bayi
Israel meluncurkan serangan udara di Rafah, Gaza Selatan pada Minggu (5/5/2024) yang menewaskan 19 warga Palestina dalam satu hari.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Bobby Wiratama
“Tentara Israel memperluas zona kemanusiaan di Al-Mawasi dan mendesak warga Palestina untuk sementara mengungsi dari lingkungan timur Rafah ke zona kemanusiaan yang diperluas,” tulis juru bicara militer Avichay Adraee di X.
Di kota tersebut, perluasan zona kemanusiaan terdiri dari rumah sakit lapangan, tenda, makanan, air, obat-obatan, dan perbekalan lainnya dalam jumlah besar.
Adraee juga mengklaim bahwa pihaknya mengizinkan bantuan untuk memasuki kota tersebut.
“Tentara juga mengizinkan kolaborasi dengan organisasi internasional tertentu dan negara-negara lain untuk memperluas cakupan bantuan kemanusiaan yang dikirim ke Jalur Gaza,” katanya.
Adraee mengatakan perintah ini akan diumumkan oleh pihaknya melalui pesan teks dan telepon untuk warga Rafah.
“Dalam konteks ini, selebaran akan dibagikan, pesan teks dan panggilan telepon akan dikirim, dan informasi disiarkan melalui media Arab,” kata Adraee.
Ia menekankan bahwa pihaknya akan tetap melanjutkan invasi di Rafah demi tercapainya tujuan mereka.
“Tentara akan terus berupaya mencapai tujuan perang, termasuk membubarkan Hamas dan mengembalikan semua sandera Israel,” tambahnya, dikutip dari Anadolu Ajansi.
Rafah adalah rumah bagi 1,4 juta pengungsi Palestina yang mengungsi dari perang yang dimulai 7 Oktober 2024.
Sejak itu, serangan Israel telah menewaskan hampir 34.700 warga Palestina.
Sebagian besar korban merupakan perempuan dan anak-anak.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Serangan Udara di Rafah