Korban Terus Berjatuhan di Rafah oleh Serangan Masif Israel, Satu-satunya Rumah Sakit Ditutup
Korban warga sipil Palestina di Kota Rafah terus berjatuhan karena masifnya serangan darat dan udara oleh pasukan Israel.
Penulis: Choirul Arifin
Rafah saat ini dihuni oleh sekitar 1,5 juta warga Palestina yang mengungsi ke selatan setelah wilayah Gaza Utara dan Gaza tengah dibombardir Israel.
Netanyahu mengulangi ancaman serangan atas Rafah minggu lalu. Dia mengatakan kepada keluarga sandera dan tentara Israel yang terbunuh bahwa Israel akan menginvasi Rafah untuk melenyapkan Hamas dan meraih “kemenangan total.”
Seperti dikutip Jerusalem Post, serangan IDF atas Rafah pada Selasa pagi dini hari, diklaim telah berhasl menewaskan 20 pejuang Hamas dan tidak ada pasokan IDF yang jadi korban.
Akibat bombardir Israel atas Rafah, otoritas pemerintahan Palestina di sana memutuskan menutup sementara satu-satunya layanan rumah sakit.
Berdasarkan video yang diedarkan di akun instagram @eye.on.palestina, Rabu, 8 Mei 2024, kamar-kamar rumah sakit tersebut kosong ditinggalkan petugas medis, staf rumah sakit dan pasien.
Tindakan IDF atas Rafah ini menunjukkan bahwa Netanyahu menganggap serius peringatan Presiden AS Joe Biden agar tidak melakukan tindakan di kota tersebut.
Menurut berbagai laporan, AS minggu lalu untuk pertama kalinya sejak perang Gaza dimulai menahan pengiriman senjata ke Israel.