Rusia Hanya 'Maju Sedikit', Tapi Jadi Mimpi Buruk Buat Tentara Ukraina di Kharkov
Armada udara jet tempur Moskow terus menjatuhkan bom luncur berpemandu ke wilayah yang diduduki oleh tentara Kiev dan warga sipil.
Penulis: Hendra Gunawan
Editor: Wahyu Aji
Ukraina terpaksa mundur dari beberapa kota dan desa di Donbass tahun ini, termasuk kota Avdiivka yang dijaga ketat, yang menjadi lokasi pertempuran sengit selama berbulan-bulan.
Gempuran Masih Terjadi Hari Ini
Pada Selasa pagi ini Walikota Kharkov Ihor Terekhov di Telegram mengatakan serangan Rusia terus berlanjut.
"Kharkov diserang dengan dua bom udara berpemandu. Satu serangan menghancurkan tiga garasi dan merusak beberapa lainnya. Serangan kedua menghantam area terbuka. Keduanya mendarat di kawasan padat penduduk. Dua orang terluka," kata Terekhov.
Serangan tersebut menyusul bombardemen Rusia pada malam sebelumnya di mana, Moskow menghancurkan sejumlah Gedung bertingkat di distrik kota Kyivskyi.
Sementara Oleh Syniehubov, Kepala Administrasi Militer Oblast Kharkiv, mengklarifikasi bahwa Rusia telah menyerang pada pukul 06:30. Mereka menyerang kota dengan bom UMPB D-30 (unified multi-tujuan glide) yang dimodifikasi.
Dia mengatakan empat orang terluka dalam serangan itu: seorang pria, 52 tahun, dan tiga wanita, berusia 66, 56 dan 38 tahun.
Pertahanan Belum Memadai
Sementara BBC menyebutkan kemajuan yang dicapai Rusia akibat Ukraina belum sempat membuat pertahanan yang memadai di wilayah tersebut.
Media asal Inggris itu menyebutkan bahwa pasukan Vladimir Putin memang hanya maju sedikit, akan tetapi menjadi kemajuan yang signifikan.
Ukraina tampaknya “tidak siap” menghadapi serangan tersebut, meskipun telah berulang kali diperingatkan oleh badan intelijen dalam negeri dan Barat, tegasnya.
“Tidak ada garis pertahanan pertama. Kami melihatnya. Tentara Rusia masuk begitu saja. Mereka masuk begitu saja, tanpa ada ladang ranjau,” kata Denis Yaroslavsky, komandan unit pengintaian khusus Ukraina, kepada BBC.
Yaroslavsky kemudian menunjukkan rekaman dari drone sekelompok tentara Rusia melintasi perbatasan ke Wilayah Kharkov di Ukraina tanpa menghadapi hambatan apa pun.
Klaim para pejabat Ukraina bahwa pertahanan telah didirikan di sepanjang garis depan ternyata salah, katanya.
“Entah itu kelalaian atau korupsi. Itu bukanlah sebuah kegagalan. Itu adalah pengkhianatan,” kata Yaroslavsky. (Pravda/BBC/Russia Today/CNN/The New York Times)