Warga India yang Bekerja di PBB Ditembak Mati Tentara IDF, Apakah India akan Berani Mengecam Israel?
Waibhav Anil Kale, seorang staf PBB yang tewas ditembak mati Israel adalah seorang warga negara India, dia adalah mantan perwira India pangkat Kolonel
Penulis: Muhammad Barir
Pernyataan tersebut bertentangan dengan klaim sebelumnya oleh militer Israel bahwa pasukannya belum mengetahui rute kendaraan tersebut.
Dalam upaya untuk mengabaikan tanggung jawab atas pembunuhan oleh tentara Israel tersebut, pihak militer Israel menyatakan bahwa penyelidikan awal menemukan bahwa kendaraan tersebut ditembak di daerah yang dinyatakan sebagai zona tempur aktif.
Farhan Haq, wakil juru bicara sekretaris jenderal, membenarkan bahwa Kale, seorang warga negara India, adalah pegawai internasional PBB pertama yang terbunuh sejak awal perang pada 7 Oktober.
Dia menambahkan, “kami memberi tahu pihak Israel tentang pergerakan semua konvoi kami. Semuanya merupakan kendaraan PBB yang ditandai dengan jelas.”
Kale, yang menikah dan memiliki dua anak remaja, sedang melakukan perjalanan dengan kendaraan PBB yang ditandai dengan jelas ke Rumah Sakit Eropa di Rafah, kata orang yang mengetahui insiden tersebut kepada Washington Post.
Sebuah laporan Human Rights Watch yang dirilis pada hari Selasa mengatakan pasukan Israel telah melakukan setidaknya delapan serangan terhadap konvoi dan lokasi pekerja bantuan sejak bulan Oktober, bahkan setelah para pekerja memberikan koordinat mereka kepada militer Israel untuk memastikan perlindungan mereka.
Lebih dari 250 pekerja bantuan telah terbunuh di Gaza sejak serangan 7 Oktober di Israel, menurut PBB.
Serangan Israel pada tanggal 1 April terhadap konvoi World Central Kitchen, yang menewaskan tujuh pekerja bantuan asing, diliput secara luas di media dan dikutuk secara internasional.
Serangan yang menewaskan warga Palestina yang bekerja untuk organisasi bantuan internasional kurang mendapat perhatian dan kemarahan.
Human Rights Watch melaporkan bahwa selain membunuh pekerja bantuan dari World Central Kitchen, pasukan Israel juga membunuh pekerja bantuan dari UNRWA, Doctors Without Borders (MSF), International Rescue Committee (IRC), Medical Aid for Palestines (MAP), American Near East Organisasi Bantuan Pengungsi (Anera).
Penargetan pekerja bantuan oleh Israel adalah bagian dari kampanye yang lebih luas untuk membatasi bantuan kepada warga Palestina di Gaza sebagai bagian dari pengepungan mereka terhadap wilayah tersebut.
Pada bulan Desember, Human Rights Watch merilis laporan yang mendokumentasikan penggunaan “kelaparan sebagai senjata perang” oleh Israel.
Warga Palestina melarikan diri dari Gaza utara dan selatan pada saat yang sama ketika Israel melancarkan serangan tanpa pandang bulu di kedua wilayah tersebut melalui darat, laut, dan udara.
Pada 13 Mei, pasukan Israel membunuh seorang pekerja internasional PBB di Rafah.
(Sumber: Business Standard, The Cradle)