Dermaga Apung Gaza Dioperasikan, Warga Palestina Serbu Ratusan Ton Bantuan Kemanusian yang Masuk
Lama di tunggu, dermaga apung buatan AS yang di bangun di tepi Pantai Gaza akhirnya resmi dioperasikan.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Tiara Shelavie
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, GAZA – Lama di tunggu, dermaga apung buatan AS yang di bangun di tepi Pantai Gaza akhirnya resmi dioperasikan.
Pasca dibuka dermaga tersebut, sebanyak 170 metrik ton makanan kaya nutrisi serta ratusan ton bantuan kemanusian mulai dipindahkan ke truk menuju kawasan konflik Gaza.
"Lebih banyak bantuan dari AS dan negara-negara lain terus berdatangan di Siprus, dimana bantuan tersebut akan dimuat ke kapal untuk dikirim melalui dermaga," ujar Presiden Amerika Serikat Joe Biden di X.
Baca juga: Seruan Serangan Besar ke Mesir Menggema di Israel: Tolak Hamastan dan Fathistan di Gaza Pasca-Perang
Pengiriman tersebut adalah yang pertama dalam operasi yang diantisipasi oleh para pejabat militer Amerika.
AS tak sendiri, pengoperasian dermaga apung Gaza juga turut dilakukan Program Pangan Dunia (WFP).
Setelah bantuan rampung dipindahkan dari kapal ke truk nantinya paket kemanusian yang berisi makanan, air, tempat tinggal dan pasokan medis akan diangkut ke gudangnya di Deir Al Balah di Gaza tengah untuk didistribusikan, sebagaimana dikutip dari BBC International.
Dari cuplikan foto yang beredar di sosial media, Warga Gaza tampak menyerbu truk yang membawa bantuan yang dikirim ke Gaza melalui dermaga apung buatan AS di lepas pantai Jalur Gaza pada Jumat (17/5/2024)
Puluhan warga terlihat berlarian menuju truk bantuan, menanti pembagian bahan pangan setelah 10 hari terakhir 2,2 juta warga Gaza tidak menerima pasokan bahan pangan dan medis lantaran Israel terus melakukan serangan genosida di wilayah tersebut.
“Ini adalah upaya multinasional yang berkelanjutan untuk memberikan bantuan tambahan kepada warga sipil Palestina di Gaza melalui koridor maritim yang sepenuhnya bersifat kemanusiaan, dan akan melibatkan komoditas bantuan yang disumbangkan oleh sejumlah negara dan organisasi kemanusiaan,” kata Komando Pusat militer AS.
Untuk tahap awal, dermaga apung yang menelan biaya 320 juta dolar AS ini akan mengakomodasi pengiriman 90 truk bantuan per hari melalui rute laut, yang kemudian meningkat menjadi sekitar 150 truk per hari.
Baca juga: Jepang Marah, Senator AS Minta Israel Jatuhkan 2 Bom Atom ke Gaza seperti Hiroshima-Nagasaki
Kata Israel Soal Dermaga Apung
Israel mengklaim tidak membatasi masuknya bantuan kemanusiaan dan menyalahkan PBB atas keterlambatan dalam mendistribusikan barang yang masuk ke Gaza.
Di bawah tekanan dari AS, Israel dalam beberapa minggu terakhir telah membuka dua penyeberangan untuk mengirim bantuan ke Gaza utara yang terkena dampak parah.
Meski Israel mendukung masuknya bantuan kemanusian ke Gaza, namun banyak pihak Kekhawatiran apabila, pengoperasian dermaga apung sementara itu bukan hanya untuk mentransfer bantuan dari dunia luar ke kantung Gaza, melainkan juga mengusir paksa para pengungsi yang tersisih karena perang mematikan yang akan terjadi di Rafah.
Terlebih beberapa pekan terakhir Israel telah mengintensifkan serangan ke Rafah, hingga lebih dari 450.000 warga Palestina kabur meninggalkan Raah dengan kondisi mengenaskan, kelaparan, kehausan, dan kebingungan.