Presiden Herzog: Israel Harus Pertimbangkan Normalisasi dengan Arab Saudi
Presiden Israel, Isaac Herzog menekankan bahwa negaranya harus secara serius mempertimbangkan normalisasi hubungan dengan Arab Saudi.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Israel, Isaac Herzog menekankan bahwa negaranya harus secara serius mempertimbangkan normalisasi hubungan dengan Arab Saudi.
Menurut laporan media Israel, Herzog menyebut langkah normalisasi hubungan sebagai "pengubah permainan".
Herzog mengatakan pada sebuah konferensi kalau Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS), Jake Sullivan membahas tentang proposal normalisasi hubungan Israel dengan Arab Saudi, saat mereka bertemu kurang lebih dua hari lalu.
"Ini adalah langkah yang dapat membawa perubahan besar," ujarnya, seperti dikutip dari Al Jazeera.
"Saya sangat berharap kemungkinan ini dipertimbangkan secara serius," lanjutnya.
“Perjuangan kita tidak hanya melawan Hamas, ini adalah perjuangan strategis dan bersejarah, antar-kekuatan dan global, dan kita harus melakukan segalanya agar sesuai dengan visi besar normalisasi," urainya.
Dalam perkembangan lain di Gaza, pertempuran berlanjut di wilayah yang terkepung itu.
Militer Israel lagi-lagi menyerbu kamp pengungsi Jenin dan bentrok dengan pejuang lokal.
"Pasukan keamanan Israel dikerahkan ke Jenin, basis kelompok bersenjata Palestina, pagi ini untuk “operasi kontraterorisme," menurut militer Israel.
Tembakan Israel di Jenin menewaskan sedikitnya tujuh orang, temasuk seorang dokter, seorang guru, dan seorang siswa.
Dan, dua dari tujuh orang yang tewas sejauh ini adalah anak di bawah umur
Baca juga: Bicara di Hadapan Liga Al-Quds, DPR Tegaskan Indonesia Tolak Normalisasi Hubungan dengan Israel
Menurut informasi dari sumber medis, sedikitnya 12 orang terluka, termasuk beberapa pelajar.
Seluruh sekolah di Jenin dan kamp pengungsinya telah dievakuasi akibat kekerasan tersebut.
"Luka mereka ada di dada dan kepala. Jadi yang kita bicarakan adalah niat (Israel) untuk membunuh," lapor koresponden Al Jazeera.