Pernyataan Hamas atas Serangan Israel ke Rafah, Desak Komunitas Internasional untuk Dukung Palestina
Israel telah melakukan pembantaian di Rafah melalui serangan bom delapan kali ke tenda-tenda pengungsi Rafah, pada Minggu (26/5/2024).
Penulis: Muhammad Barir
“Tempat penampungan ini seharusnya menjadi tempat berlindung yang aman bagi warga sipil yang tidak bersalah, namun mereka menjadi sasaran kekerasan brutal,” kata organisasi tersebut.
“Anak-anak, perempuan, dan laki-laki dibakar hidup-hidup di bawah tenda dan tempat berlindung mereka,” katanya, memperingatkan bahwa jumlah korban jiwa bisa meningkat.
Menanggapi pembantaian tersebut, gerakan perlawanan Palestina Hamas menyebutnya sebagai “penghinaan mengerikan” terhadap keputusan Mahkamah Internasional baru-baru ini, yang memerintahkan rezim Israel untuk “segera” menghentikan serangannya terhadap Rafah.
Gerakan ini menyerukan semua pihak, terutama Mesir, untuk menekan rezim agar mengakhiri pendudukannya di penyeberangan Rafah, yang berbatasan dengan negara tersebut dan berfungsi sebagai pintu masuk utama pasokan penting ke Gaza.
Hamas juga mendesak komunitas internasional, Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan semua pihak terkait untuk berjuang mendukung bangsa Palestina dalam menghadapi pembantaian Israel, yang berupaya menyebabkan eksodus massal rakyat Palestina dan menghancurkan perjuangan nasional mereka. tujuh bulan terakhir.
Pernyataan tersebut mengacu pada perang genosida yang terjadi pada bulan Oktober lalu yang dilancarkan rezim tersebut terhadap Gaza sebagai tanggapan atas operasi pembalasan yang dilakukan oleh gerakan perlawanan di wilayah tersebut.
Perang tersebut sejauh ini telah merenggut nyawa sekitar 36.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, di Gaza.
Hamas meminta masyarakat Muslim dan Arab di dunia untuk meningkatkan aktivisme anti-Israel dalam menghadapi genosida.
Israel Menghadapi Kecaman Internasional
Atas kekejaman serangan yang dilancarkan Israel ke tenda-tenda pengungsi di Rafah, Israel mendapat kecaman dari dunia internasional.
"Tidak dapat dibenarkan lagi" Israel menghadapi kecaman internasional atas serangan di Rafah lapor media Israel, Times of Israel.
Otoritas Palestina dan Mesir menuduh Israel sengaja menargetkan warga sipil di kamp pengungsi sementara Qatar mengatakan serangan itu dapat menghambat perundingan kesepakatan penyanderaan.
Israel menghadapi kecaman internasional yang besar pada hari Senin (27/5/2024) setelah serangan udara di kota Rafah di ujung selatan Gaza dilaporkan menewaskan sedikitnya 45 orang, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, di sebuah pusat pengungsi pada Minggu malam.
Tentara Israel mengatakan serangan itu menargetkan dua pejabat senior Hamas.
Namun serangan itu juga tampaknya terjadi di kawasan Tel Al-Sultan Rafah di Rafah barat di mana ribuan orang pengungsi sedang berlindung, menyebabkan para pengungsi sebagian besar anak-anak dan perempuan terbakar hidup-hidup dan kobaran api yang melalap beberapa tenda dan tempat berlindung.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.