Pernyataan Hamas atas Serangan Israel ke Rafah, Desak Komunitas Internasional untuk Dukung Palestina
Israel telah melakukan pembantaian di Rafah melalui serangan bom delapan kali ke tenda-tenda pengungsi Rafah, pada Minggu (26/5/2024).
Penulis: Muhammad Barir
Qatar menambahkan bahwa serangan itu dapat menimbulkan dampak diplomatik, dan mengatakan hal itu dapat menghambat perundingan menuju gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera.
Kementerian luar negeri menyuarakan “kekhawatiran bahwa pemboman tersebut akan mempersulit upaya mediasi yang sedang berlangsung dan menghalangi tercapainya kesepakatan untuk gencatan senjata yang segera dan permanen.”
Presiden Prancis Marah atas Serangan ke Rafah
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengaku marah atas serangan Israel terhadap kamp pengungsi di Rafah
Presiden Prancis Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan dia “marah” atas serangan tersebut.
“Marah dengan serangan Israel yang telah menewaskan banyak pengungsi di Rafah,” tulisnya di X.
“Operasi ini harus dihentikan. Tidak ada wilayah aman di Rafah bagi warga sipil Palestina. Saya menyerukan penghormatan penuh terhadap hukum internasional dan gencatan senjata segera,” katanya.
“Saya menyerukan penghormatan penuh terhadap hukum internasional dan gencatan senjata segera,” imbuh Macron.
Italia: Serangan ke Sipil Palestina Tidak Bisa Dibenarkan
Italia mengatakan pada hari Senin bahwa serangan Israel terhadap warga sipil Palestina di Gaza tidak lagi dapat dibenarkan, yang merupakan salah satu kritik paling keras yang dilontarkan Roma sejauh ini terhadap kampanye Israel.
“Ada situasi yang semakin sulit, di mana rakyat Palestina diperas tanpa memperhatikan hak-hak laki-laki, perempuan dan anak-anak tidak bersalah yang tidak ada hubungannya dengan Hamas dan ini tidak dapat dibenarkan lagi,” kata Menteri Pertahanan Italia Guido Crosetto. TV SkyTG24.
“Kami menyaksikan situasi ini dengan putus asa.”
Sikap Arab Saudi dan Turki
Arab Saudi juga mengutuk serangan Israel terhadap Rafah, “yang terbaru menargetkan tenda-tenda pengungsi Palestina di dekat gudang UNRWA di barat laut Rafah,” kata kementerian luar negeri dalam sebuah pernyataan pada hari Senin.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan negaranya berupaya meminta pertanggungjawaban Israel.
“Kami akan melakukan segala kemungkinan untuk meminta pertanggungjawaban orang-orang barbar dan pembunuh yang tidak ada hubungannya dengan kemanusiaan,” kata Erdogan.
(Sumber: presstv.ir, Times of Israel)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.