Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pernyataan Hamas atas Serangan Israel ke Rafah, Desak Komunitas Internasional untuk Dukung Palestina

Israel telah melakukan pembantaian di Rafah melalui serangan bom delapan kali ke tenda-tenda pengungsi Rafah, pada Minggu (26/5/2024).

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in Pernyataan Hamas atas Serangan Israel ke Rafah, Desak Komunitas Internasional untuk Dukung Palestina
tangkapan layar khaberni
BOM RAFAH- Israel mengebom kamp Rafah, tempat para pengungsi berlindung di tenda-tenda pengungsian. Media Palestina melaporkan, sedikitnya 50 orang terbakar setelah pemboman yang dilakukan militer Israel, dan setidaknya 40 orang tewas dan beberapa lainnya terluka pada Minggu malam akibat pemboman Israel terhadap tenda-tenda di Rafah, kota paling selatan Jalur Gaza. 

Pada Senin sore, kementerian kesehatan yang dikelola Hamas mengatakan jumlah korban tewas meningkat menjadi 45 dan 60 orang terluka.

Kepresidenan Otoritas Palestina dan Mesir sama-sama menuduh Israel pada Senin pagi sengaja menargetkan pusat pengungsian.

“Tindakan pembantaian keji yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel merupakan tantangan terhadap semua resolusi legitimasi internasional,” kata kepresidenan Otoritas Palestina dalam sebuah pernyataan, dan menuduh pasukan Israel “dengan sengaja menargetkan” tenda-tenda pengungsi.

Mesir Tuduh Israel Sengaja Bom Pengungsi

Kementerian Luar Negeri Mesir mengeluarkan pernyataan yang menuduh Israel melakukan “pemboman” yang disengaja terhadap pusat pengungsi dan menyerukan agar “menerapkan langkah-langkah yang diperintahkan oleh Mahkamah Internasional (ICJ) mengenai penghentian segera operasi militer” di Rafah.

Kepala Kebijakan Luar Negeri PBB Joseph Borrell menggemakan seruan agar Israel mematuhi perintah ICJ pada hari Jumat agar Israel menghentikan operasinya di Rafah.

“Ini benar-benar sebuah dilema bagaimana komunitas internasional dapat… memaksakan implementasi keputusan tersebut,” katanya.

Berita Rekomendasi

Para pejabat Israel mengatakan mereka menganggap perintah ICJ memberikan ruang bagi beberapa operasi di Rafah, dan menolak interpretasi bahwa keputusan pengadilan mengharuskan Israel menghentikan serangan sama sekali.

Sementara itu, Hamas mengatakan pada Minggu malam bahwa warga Palestina harus “bangkit dan berbaris” melawan “pembantaian” yang dilakukan oleh tentara Israel (DF) di Rafah.

“Mengingat pembantaian Zionis yang mengerikan malam ini yang dilakukan oleh tentara zionis kriminal terhadap tenda-tenda pengungsi, kami menyerukan kepada massa rakyat kami di Tepi Barat, Yerusalem, wilayah-wilayah pendudukan, dan di luar negeri untuk bangkit dan melakukan demonstrasi dengan marah. menentang pembantaian Zionis yang sedang berlangsung terhadap rakyat kami di sektor ini,” kata pejuang Palestina dalam sebuah pernyataan.

Badan pengungsi Palestina PBB, UNRWA, mengatakan pada hari Senin bahwa laporan serangan terhadap keluarga yang mencari perlindungan di Rafah “mengerikan.”

“Informasi yang keluar dari Rafah tentang serangan lebih lanjut terhadap keluarga yang mencari perlindungan sangatlah mengerikan,” tulis UNRWA di X.

“Ada laporan mengenai korban massal termasuk anak-anak dan perempuan di antara mereka yang terbunuh. Gaza adalah neraka di dunia. Gambar-gambar dari tadi malam adalah satu lagi bukti akan hal itu.”

Qatar: Serangan ke Rafah Bisa Timbulkan Dampak Diplomatik

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas