Ulah Al-Qassam, Sirene Tel Aviv Meraung Pertama Kali sejak 6 Bulan Perang, Operasi Israel Diragukan
Sirene di Tel Aviv meraung untuk pertama kalinya sejak enam bulan perang, setelah Al-Qassam meluncurkan roket dari Rafah, Jalur Gaza.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Selain meluncurkan roket ke Tel Aviv, Al-Qassam juga menargetkan sejumlah kendaraan dan personel militer Israel.
Pejuang Al-Qassam dilaporkan berhasil menargetkan tank Merkava di Beit Lahia dan sekitar kamp Jabalia, di Gaza utara, menggunakan dua senjata yang berbeda.
"Brigade Al-Qassam menargetkan tank Merkava 4 menggunakan peluru Al-Yassin 105 di proyek Beit Lahia di Jalur Gaza utara."
"Setelah kembali dari garis tempur, pejuang kami melaporkan menargetkan tank Zionis Merkava menggunakan alat peledak Shuath di sekitar Masjid Al-Ansar, sebelah timur kamp Jabalia, sebelah utara Jalur Gaza," bunyi pernyataan Al-Qassam di saluran Telegram, Minggu, dikutip dari Palestine Chronicle.
Selain tank Merkava, dua buldoser militer dan pengangkut persinel IDF lapos baja di dekat kamp Jabalia juga berhasil dihancurkan.
Operasi yang menargetkan pasukan Israel juga dilakukan di sejumlah wilayah.
Baca juga: Abaikan Keputusan ICJ, Pasukan Israel Terus Bom Gaza dan Serang Rafah
Al-Qassam melaporkan pejuangnya berhasil menyerang pasukan Israel di lingkungan Al-Qasasib di kamp Jabalia menggunakan mortir berat.
Pasukan Israel yang bertugas di poros Netzarim juga berhasil diserang menggunakan roket Rajoom jarak pendek 114 mm.
Mantan Dewan Keamanan Nasional Israel Akui Sulit Lawan Hamas
Mantan Wakil Kepala Dewan Keamanan Nasional Israel, Eran Etzion, mengatakan bahwa "bertentangan dengan ekspektasi banyak orang", tugas Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menghancurkan Hamas "terbukti lebih sulit dari yang diperkirakan."
Meskipun pasukan Israel mengatakan sejak awal bahwa melawan Hamas "membutuhkan waktu bertahun-tahun", Etzion uakin masalah utama ini terbukti secara diplomatis.
"Sejauh mana Hamas mampu menyelundupkan senjata, material, personel melintasi perbatasan dengan Mesir?" kata Etzion.
"Jika ditemukan banyak terowongan seperti yang dikatakan beberapa orang, meskipun Mesir berjanji sebaliknya, dan bahwa terowongan tersebut memungkinkan Hamas untuk terus melanjutkan dan meningkatkan kemampuannya, maka ini adalah isu strategis yang perlu ditangani. dalam kerja sama yang lebih erat dengan Mesir," urainya.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)