Ancaman Bom IndiGo Airlines, Ditemukan Catatan di Toilet Pesawat dengan Tulisan: Bomb at 5:30
Penumpang IndiGo Airlines dievakuasi dengan selamat melalui pintu darurat usai sebuah catatan bertuliskan "Bomb at 5:30", ditemukan di toilet pesawat.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
Sebelumnya, Kepolisian Mumbai mengaku mereka menerima panggilan ancaman bom dari penelepon, yang menyebutkan bahwa bom telah ditempatkan di Hotel Taj, dan Bandara Internasional Chhatrapati Shivaji Maharaj di kota tersebut.
Polisi lantas melakukan penggeledahan di lokasi tersebut tetapi tidak ditemukan sesuatu yang mencurigakan.
Laporan lain menyebut penelepon juga memberi tahu polisi bahwa akan ada ledakan di McDonald's yang terletak di Dadar.
Baca juga: Penerbangan IndiGo dari Delhi-Varanasi Terima Ancaman Bom, Penyelidikan Sedang Berlangsung
Polisi mengatakan penelepon menyebutkan bahwa saat bepergian dengan bus, dia mendengar percakapan antara dua orang tentang “meledakkan McDonald's”.
Polisi menambahkan, tidak ditemukan benda mencurigakan di lokasi kejadian.
Sejumlah Ancaman Bom Menghantui India
Pada Rabu (22/5/2024) pekan lalu, kepolisian Delhi mengatakan ruang kendali di Blok Utara, yang menampung Kementerian Dalam Negeri menerima surat ancaman bom.
Hal ini terjadi setelah beberapa sekolah di Delhi-NCR, Jaipur, Uttar Pradesh dan Bengaluru menerima ancaman bom melalui e-mail, sehingga menimbulkan situasi panik.
Namun, semua e-mail ancaman ke sekolah ternyata hanya hoax.
Awal bulan ini, sebuah kertas tisu dengan tulisan 'bom' ditemukan di toilet penerbangan Air India di bandara Delhi, namun ternyata itu hanya tipuan, dikutip dari NDTV.
Polisi mengatakan bahwa mereka menerima informasi mengenai kertas tisu yang ditemukan di toilet penerbangan Air India yang dijadwalkan berangkat ke Vadodara pada 15 Mei, dengan tulisan 'bom' di atasnya.
“Mengikuti protokol keamanan standar, pemeriksaan menyeluruh dilakukan, dan tidak ditemukan barang mencurigakan,” kata seorang pejabat.
Beberapa rumah sakit dan sekolah di Delhi baru-baru ini menjadi sasaran email ancaman bom.
Namun, penyelidik menemukan ancaman tersebut hanyalah peringatan palsu.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)