Brigade Al-Aqsa Serang Pos Pemeriksaan Militer Israel Pakai Senapan Mesin
Brigade Martir al-Aqsa menargetkan sebuah pos pemeriksaan militer di pemukiman Mevo Dotan dengan senapan mesin.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan jumlah korban jiwa di Tepi Barat dan al-Quds sejak 7 Oktober mencapai 519 orang, 200 orang di antaranya sejak awal tahun ini.
Situasi di rumah sakit di Gaza
Rumah Sakit Kuwait di Rafah di Gaza selatan telah ditutup setelah dua staf medisnya tewas dalam serangan Israel di luar pintu depan rumahnya.
Fasilitas tersebut adalah rumah sakit utama Rafah dan merupakan tempat sebagian besar korban serangan Israel terhadap tenda pengungsian di Rafah mencari perawatan.
Menurut angka PBB, pemboman Israel di Gaza sejak 7 Oktober telah membuat 20 rumah sakit tidak dapat beroperasi.
Kini, dari 36 rumah sakit di Gaza, hanya 16 yang berfungsi, tapi hanya terbatas.
Semua fasilitas medis kekurangan persediaan penting, staf dan obat-obatan.
Di Gaza selatan, Rumah Sakit Al-Emirati di Rafah masih berfungsi sebagian.
Baca juga: Israel Tak Peduli meski Rafah Dianggap Zona Aman, Tenda-tenda Pengungsi Dihujani Bom
Dan di Gaza tengah, empat rumah sakit lainnya – Al-Aqsa, al-Awda, Nasser dan Rumah Sakit Eropa – merawat sebagian besar korban luka dan sakit.
Di bagian utara Jalur Gaza, Rumah Sakit al-Ahli adalah satu-satunya rumah sakit yang dibuka dengan kapasitas terbatas di Kota Gaza.
Pada Senin (27/5/2024), fasilitas tersebut menerima bantuan berupa pengiriman obat-obatan, pasokan kesehatan, dan bahan bakar dari Organisasi Kesehatan Dunia.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)