7 Peristiwa dalam Perang Rusia-Ukraina Hari ke-828: Lagi-lagi Kharkiv Dihantam Rudal, 3 Orang Tewas
Lagi-lagi, Kharkiv dihantam serangan rudal Rusia, Jumat (31/5/2024) pagi. Selengkapnya, ini peristiwa dalam perang Rusia-Ukraina hari ke-828.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Suci BangunDS
"Tangga hancur, fasad hancur," ujarnya.
Syniehubov mengatakan, setidaknya dua anak termasuk di antara mereka yang terluka dalam serangan yang terjadi sekitar tengah malam waktu setempat.
3. Wakil Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Vedant Patel, menegaskan dukungan Tiongkok terhadap Rusia “tidak hanya mengancam keamanan Ukraina, tapi juga mengancam keamanan Eropa.
Pernyataan tersebut, diungkapkan hanya sehari setelah Washington menuduh kepemimpinan Beijing mendukung perang Rusia dan mengancam sanksi lebih lanjut dari Barat.
4. Amnesty Internasional mengatakan, pihak berwenang Rusia semakin menargetkan anak-anak dan keluarga mereka sebagai hukuman karena menentang Kremlin dan invasinya ke Ukraina.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-826: Bom Berpemandu Rusia Tewaskan 2 Warga Sipil di Kota Toretsk
Katanya, sejak invasi tersebut, pihak berwenang Rusia telah menggunakan anak-anak untuk menekan orang tua, mengancam akan mencabut hak orang tua atau menempatkan anak-anak di institusi, kata kelompok hak asasi manusia dalam sebuah laporan.
Beberapa orang tua harus meninggalkan Rusia bersama anak-anak mereka agar tidak terpisah dari mereka.
“Terlepas dari semua pembicaraan Kremlin tentang nilai keluarga, ikatan antara anak-anak dan orang tua merekalah yang dieksploitasi tanpa malu-malu untuk menghancurkan perbedaan pendapat,” kata Oleg Kozlovsky, peneliti Amnesty di Rusia.
“Dalam serangan bermotif politik terhadap anak-anak ini, sekolah dan guru telah menjadi alat penganiayaan dan campur tangan sewenang-wenang oleh negara,” katanya.
Ia menambahkan, sekolah mengindoktrinasi anak-anak dengan “narasi palsu yang diamanatkan pemerintah”.
5. Pemberian pesawat pengintai ASC 890 dari Swedia dipandang sebagai peningkatan besar bagi pertahanan Ukraina.
Menteri Pertahanan Swedia, Pal Jonson, mengatakan pesawat itu akan memungkinkan Ukraina “mengidentifikasi rudal jelajah dan drone yang masuk serta mengidentifikasi target baik di darat maupun di laut".
ASC 890 dapat melihat ancaman ratusan kilometer jauhnya dan mengirimkan informasi melalui tautan data ke jet tempur F-16 yang akan diterima Ukraina dari sekutunya.
Setuju akan hal tersebut, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, pun mengatakan kalau paket bantuan terbaru dari Swedia “penting bagi pertahanan dan ketahanan Ukraina” .