AS-Inggris Bombardir Hodeidah, Houthi Balas Serang Kapal Induk AS Eisenhower di Laut Merah

TRIBUNNEWS.COM - Kelompok Ansarallah Houthi Yaman melancarkan serangan rudal terhadap kapal induk Amerika Serikat (AS) Eisenhower di Laut Merah, Jumat (31/5/2024).

"Serangan ini diklaim sebagai balasan atas agresi AS dan Inggris di Yaman," kata juru bicara militer Houthi Yahya Saree pada Jumat.

"Enam serangan AS dan Inggris telah menewaskan 16 orang dan melukai 41 orang, termasuk warga sipil," kata Saree dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi.

Baca juga: Jenderal IDF Beberkan Skenario Runtuhnya Israel, Perang Atrisi dalam Kepungan Hamas-Hizbullah-Houthi

Agresi AS-Inggris itu dilaporkan terjadi di provinsi Hodeidah. 

Serangan menargetkan pelabuhan Salif, sebuah gedung radio di distrik Al-Hawk, kamp Ghalifa dan dua rumah, kata Saree.

Militer AS dan Inggris mengatakan mereka melancarkan serangan terhadap sasaran Houthi di Yaman pada hari Kamis untuk mencegah kelompok militan tersebut mengganggu pengiriman lebih lanjut di Laut Merah.

Komando Pusat AS mengatakan serangan pasukan AS dan Inggris telah mengenai 13 sasaran di wilayah Yaman yang dikuasai Houthi.

Baca juga: Houthi Lancarkan 6 Serangan: Berbekal Rudal Ghadr Iran, Kapal Yunani Hampir Karam di Laut Merah

“Pasukan Komando Pusat AS bersama Angkatan Bersenjata Inggris melakukan serangan terhadap 13 sasaran Houthi di wilayah Yaman yang dikuasai teroris Houthi yang didukung Iran untuk membela diri,” kata CENTCOM dalam sebuah pernyataan.

CENTCOM juga mengatakan bahwa mereka “berhasil menghancurkan delapan kendaraan udara tanpa awak (UAV) di wilayah Yaman yang dikuasai Houthi yang didukung Iran dan di atas Laut Merah.”

Kementerian Pertahanan Inggris memberikan rincian lebih lanjut, dengan menyebutkan bahwa operasi gabungan tersebut menargetkan tiga lokasi spesifik di kota pesisir Hodeidah di Laut Merah.

Situs-situs ini diduga berisi drone, senjata, dan rudal permukaan-ke-udara.

“Operasi gabungan dengan pasukan AS terhadap fasilitas militer Houthi untuk menurunkan kemampuan mereka dalam melakukan serangan terhadap kapal internasional di Laut Merah dan Teluk Aden,” kata kementerian pertahanan Inggris.

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan operasi gabungan tersebut menargetkan tiga lokasi di kota pelabuhan Laut Merah, Hodeidah, yang menurut mereka menampung drone dan senjata permukaan ke udara.

“Seperti biasa, perencanaan serangan dilakukan dengan sangat hati-hati untuk meminimalkan risiko terhadap warga sipil atau infrastruktur non-militer,” kata Kementerian Pertahanan Inggris.

“Melakukan serangan di saat gelap juga seharusnya dapat mengurangi risiko-risiko tersebut.”

Iran Kutuk Agresi Brutal AS

Juru bicara Houthi Mohamed Abdelsalam mengatakan serangan itu adalah “agresi brutal” terhadap Yaman sebagai hukuman atas dukungannya terhadap Gaza.

Di Teheran, Iran yang merupakan sekutu Houthi mengutuk serangan tersebut sebagai “pelanggaran terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Yaman…, hukum internasional dan hak asasi manusia”, media pemerintah Iran melaporkan.

“Pemerintah AS dan Inggris yang agresor bertanggung jawab atas konsekuensi kejahatan terhadap rakyat Yaman,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani.

Kelompok Houthi, yang menguasai ibu kota Yaman dan wilayah terpadat penduduknya, telah menyerang pelayaran internasional di Laut Merah sejak November sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina dalam perang antara Israel dan Hamas, yang memicu serangan balasan AS dan Inggris sejak Februari.

Sejak 19 November, Houthi dilaporkan melakukan serangan terhadap kapal dagang dan kapal tanker di Laut Merah, Teluk Aden, dan Laut Arab.

Mereka mengklaim tindakan tersebut sebagai dukungan terhadap Jalur Gaza yang terkepung di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Hamas dan Israel sejak 7 Oktober.

Menanggapi serangan-serangan ini, pasukan AS dan Inggris telah melancarkan beberapa gelombang serangan terhadap situs-situs Houthi di Yaman sejak 12 Januari.

Militer AS terkadang menargetkan rudal yang diklaim siap diluncurkan.

Setelah serangan udara oleh pasukan Barat, kelompok Houthi diduga membalas dengan menargetkan kapal-kapal Amerika dan Inggris di wilayah tersebut.

(oln/shfq/*)