Houthi Serang Kapal Induk AS setelah 16 Orang Tewas Dibom AS-Inggris di Yaman
Houthi menyerang kapal induk AS Eisenhower setelah AS-Inggris membombardir sejumlah wilayah di Yaman yang menewaskan 16 orang dan melukai 30 lainnya.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Kelompok Houthi di Yaman melancarkan serangan balasan terhadap kapal induk Amerika Serikat (AS), Eisenhower, di Laut Merah hari ini, Jumat (31/5/2024).
Serangan itu adalah balasan untuk serangan udara koalisi AS dan Inggris di Yaman pada Kamis (30/5/2024) hingga Jumat (31/5/2024).
Houthi melaporkan setidaknya 16 orang tewas dan 30 terluka dalam serangan AS dan Inggris terhadap situs Houthi di Sanaa, Hodeidah dan kegubernuran Taiz di Yaman.
"Kekuatan rudal dan angkatan laut Houthi melakukan operasi militer gabungan yang menargetkan kapal induk AS Eisenhower di Laut Merah. Operasi itu dilakukan dengan sejumlah rudal bersayap dan balistik," kata juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, pada hari ini.
Houthi juga berjanji akan meningkatkan serangan terhadap jalur maritim di Laur Merah sebagai tanggapan atas serangan AS dan Inggris.
"Pemboman ini tidak akan menghalangi kami untuk melanjutkan operasi militer kami,” kata pejabat Houthi, Mohammed Al-Bukhaiti, di media sosial X sebelumnya.
“Kami akan menghadapi eskalasi dengan eskalasi," lanjutnya.
Dia menegaskan bahwa serangan AS dan Inggris menargetkan fasilitas sipil seperti radio, pelabuhan dan komunikasi, dikutip dari Al Arabi.
Lawan Houthi, AS dan Inggris Lakukan Operasi Gabungan
Sebelumnya, Angkatan Darat Inggris mengumumkan bahwa mereka melakukan operasi gabungan dengan pasukan AS pada Kamis-Jumat malam.
Operasi itu termasuk menyerang posisi Houthi dengan tujuan melemahkan kemampuan militer mereka.
Baca juga: Houthi Ungkap Kapal Mesir Masih Kirim Barang ke Israel, Curiga Negara Arab Lain Ikut-ikutan
"Pasukan Inggris berpartisipasi dalam operasi gabungan dengan pasukan AS untuk melemahkan kemampuan militer Houthi, yang terus melakukan serangan terhadap pelayaran internasional di Laut Merah dan Teluk Aden," kata Kementerian Pertahanan Inggris, Kamis (30/5/2024), dikutip dari Al Arabiya.
Inggris mengklaim bahwa Houthi menggunakan bangunan di wilayah Hodeidah untuk menyimpan drone jebakan dan mengendalikannya dari jarak jauh.
Sejak 19 November 2023, Houthi bergabung dalam solidaritas mendukung rakyat Palestina yang menghadapi agresi Israel.
Houthi menyerang kapal-kapal terkait Israel yang melintasi Laut Merah dan Teluk Aden menuju pelabuhan-pelabuhan Israel.