AS, Qatar, Mesir Desak Israel dan Hamas Akhiri Perang di Jalur Gaza
AS, Qatar, Mesir mendesak Israel dan Hamas untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza sesuai proposal dari Presiden AS Joe Biden.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Sementara itu, pejabat senior Hamas, Osama Hamdan membenarkan bahwa Hamas memandang positif terhadap gagasan yang diumumkan oleh Presiden AS Joe Biden.
"Ide saja tidak cukup dan kita memerlukan kesepakatan yang lengkap karena rincian di pihak Israel selalu menjadi subjek krisis permanen, baik dalam gencatan senjata maupun keinginan Israel untuk penarikan pasukan karena Israel berupaya untuk tetap tinggal di sana," katanya kepada Al Jazeera.
Ia menegaskan, Qatar dan Mesir yang menengahi perundingan antara Hamas dan Israel bertujuan untuk mencapai gencatan senjata dan mengakhiri agresi Israel di Jalur Gaza.
Jumlah Korban
Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 36.379 jiwa dan 82.407 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Sabtu (1/6/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, seperti dilaporkan Anadolu.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).
Israel memperkirakan, kurang lebih ada 136 sandera yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
Sementara itu, lebih dari 8.000 warga Palestina yang masih berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan The Guardian pada Desember 2023 lalu.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel