Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Iron Dome Israel Kebobolan, Drone Hizbullah Bakar Nahariya di Galilea Barat

Israel mengumumkan kegagalan Iron Dome mencegat pawai drone Hizbullah yang membakar Nahariya, Galilea Barat pada Minggu malam.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Iron Dome Israel Kebobolan, Drone Hizbullah Bakar Nahariya di Galilea Barat
X
Cuplikan sejumlah video pendek di X, memperlihatkan kebakaran yang terjadi di Nahariya, Galilea Barat, wilayah utara Palestina yang diduduki Israel. Hizbullah meluncurkan pawai drone ke Nahariya pada Minggu (2/6/2024) malam. 

TRIBUNNEWS.COM - Tentara Israel mengumumkan kegagalan mencegat drone yang diluncurkan Hizbullah Lebanon di Nahariya di Galilea Barat, wilayah utara Palestina yang diduduki.

Kegagalan tersebut menyebabkan kebakaran terjadi di daerah Nahariya dan sekitarnya.

Media Israel, Channel13 Israel, memperlihatkan video yang menunjukkan sebuah drone menyerang sasaran di Nahariya.

Selain itu, terlihat video lain yang menunjukkan api berkobar di area yang sama di mana serangan terjadi.

Setidaknya ada 4 intersepsi Iron Dome di Nahariya, yang secara resmi menjadi garis tembak Hizbullah.

Kerusakan terjadi pada salah satu bangunan di zona industri, selain kebakaran di daerah tersebut akibat peluncuran rudal dan drone.

Setelah serangan itu, sirene peringatan serangan udara berbunyi lagi di wilayah Nahariya karena takut akan serangan drone Hizbullah yang diluncurkan dari Lebanon selatan.

BERITA TERKAIT

Terdengar ledakan kuat di Haifa akibat serangan tersebut.

Israel langsung mengevakuasi penduduk setempat dari wilayah tersebut karena khawatir adanya serangan lagi.

“Hari ini terjadi sirene dan tembakan di seluruh wilayah utara dan serangan rudal yang intens ke arah Galilea. Puluhan ribu penduduk memasuki tempat-tempat yang dibentengi," lapor Channel 12 Israel.

Sementara Channel 13 Israel menggambarkan proses evakuasi itu memberikan Hizbullah 'tiket' untuk menyerang wilayah tersebut.

Baca juga: Balas Pukulan Israel, Pawai Drone Hizbullah Lumpuhkan Radar Iron Dome di Golan

“Pemikiran tentara Israel dan front utara saat ini adalah bahwa kita terlalu mempercepat proses evakuasi dan memberi Nasrallah (pemimpin Hizbullah) hadiah yang sangat besar," lapor Channel 13 Israel.

Wali Kota Nahariya meminta pemerintah Israel segera menyelesaikan kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas di Jalur Gaza.

“Tidak mungkin hidup seperti ini, dan kita harus mendiskusikan keluar dari Jalur Gaza secara sepihak," kata Wali Kota Nahariya, seperti dilaporkan Radio Angkatan Darat Israel, Minggu (2/6/2024) malam.

Sejak awal pertempuran melawan Hizbullah, sirene telah menimbulkan dampak ekonomi yang besar terhadap pedagang lokal di Acre, sehingga pendapatannya menurun sekitar 50 persen.

Pawai Drone Hizbullah

Pada hari yang sama, Hizbullah Lebanon mengumumkan pejuangnya mengebom sejumlah sasaran militer Israel termasuk markas Divisi Golan 210 di Barak Nafah.

Hizbullah juga situs Zibdin di Peternakan Shebaa Lebanon yang diduduki dan melakukan serangan langsung.

“Sebagai tanggapan terhadap serangan musuh Israel yang menargetkan wilayah Bekaa, pada hari Minggu, Mujahidin Perlawanan Islam (Hizbullah) mengebom markas besar Divisi Golan ke-210 di barak Nafah dengan dua serangan berturut-turut dengan puluhan roket Katyusha,” kata Hizbullah dalam pernyataannya, Minggu (2/6/2024) malam.

“Pada pukul 19.35 pada hari Minggu, Mujahidin Perlawanan Islam menargetkan situs Zabdin di Peternakan Shebaa Lebanon yang diduduki dengan senjata rudal dan menyerangnya secara langsung," lanjutnya, dikutip dari Al Mayadeen.

Serangan itu adalah balasan atas pemboman Israel di desa-desa dan situs Hizbullah di Lebanon selatan, yang minggu lalu menewaskan 16 orang.

Sejak 8 Oktober 2023, Hizbullah menyatakan bergabung dalam perlawanan melawan Israel untuk mendukung rakyat Palestina yang menghadapi agresi Israel di Jalur Gaza.

Kelompok tersebut menargetkan sejumlah wilayah Israel yang berbatasan dengan Lebanon selatan yang merupakan basis militer Hizbullah.

Hizbullah mengatakan akan berhenti menargetkan Israel jika Israel menghentikan agresinya dan menarik pasukannya dari Jalur Gaza.

Jumlah Korban

Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 36.439 jiwa dan 82.627 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Minggu (2/6/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, seperti dilaporkan Anadolu.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).

Israel memperkirakan, kurang lebih ada 136 sandera yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

Sementara itu, lebih dari 8.000 warga Palestina yang masih berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan The Guardian pada Desember 2023 lalu.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas