New York Times: Israel Diduga Organisir Kampanye untuk Pengaruhi Anggota Parlemen AS
Kementerian Urusan Diaspora Israel diduga mengorganisir kampanye di media sosial untuk mempengaruhi anggota parlemen AS agar mendukung tindakan Israel
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
“Saya pikir semuanya sudah sangat jelas dan Anda, seperti orang lain, sudah bisa membaca peraturan kami,” katanya.
Ia menyerukan agar Keke diberi sanksi dan menunda sementara sidang tersebut.
Sebelumnya, pembicara telah mengingatkan anggota parlemen sayap kiri bahwa anggota parlemen seharusnya mengekspresikan diri mereka “secara eksklusif dalam bentuk lisan”.
Keke terpilih menjadi anggota parlemen pada tahun 2022.
Dia menjadi terkenal setelah memenangkan perjuangan yang melelahkan untuk mendapatkan kondisi kerja yang lebih baik di hotel Paris tempat dia membersihkan.
Prancis secara terbuka mendukung Israel sejak konflik dimulai pada 7 Oktober, namun anggota LFI tetap bersolidaritas dengan Palestina dan mengkritik sikap pemerintah.
Korban tewas sejak perang Israel-Hamas
Setidaknya 36.586 warga Palestina telah tewas dan 83.074 terluka dalam serangan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober, kata Kementerian Kesehatan Gaza.
Baca juga: Prancis Gaduh, Anggota Parlemen Kenakan Pakaian Berwarna Bendera Palestina, Sesi Sidang Ditunda
Kementerian menambahkan bahwa 36 orang tewas dan 115 luka-luka hanya dalam 24 jam terakhir.
Di Gaza korban tewas mencapai 36.550 orang.
Dari 36.000 lebih orang, lebih dari 15.000 anak terbunuh, lebih dari 82.959 orang terluka dan ada lebih dari 10.000 orang dilaporkan hilang.
Sedangkan di Tepi Barat yang diduduki, tercatat ada 527 orang tewas.
Di antaranya termasuk lebih dari 132 anak.
Serangan Israel di Tepi Barat telah melukai lebih dari 5.000 orang.
Di Israel, para pejabat merevisi jumlah korban tewas akibat serangan 7 Oktober turun dari 1.405 menjadi 1.139 dan yang terluka kurang lebih ada 8.730 orang.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)