Tentara Israel Nyamar Jadi Pengungsi Palestina dalam Serangan Nuseirat, Saksi: Mereka Bom Rumah Saya
Tentara Israel terlihat seolah-olah mereka adalah pengungsi Palestina yang pindah ke sebuah bangunan tempat tinggal di kamp pengungsi Nuseirat.
Penulis: Nuryanti
Editor: Sri Juliati
Abu Obaida mengatakan, operasi tersebut akan menimbulkan bahaya besar bagi sandera musuh, dan akan berdampak buruk pada kondisi dan kehidupan mereka.
Sebelumnya, Kantor Media Pemerintah yang dikelola Hamas mengatakan, setidaknya 210 warga Palestina tewas dan lebih dari 400 orang terluka dalam serangan udara Israel yang menargetkan kamp pengungsi Nuseirat, wilayah timur Deir al-Balah, dan kamp al-Bureij dan al-Maghazi di pusat kota Gaza.
Serangan itu bertepatan dengan serbuan kendaraan secara tiba-tiba di timur dan barat laut Nuseirat.
Update Perang Israel-Hamas
Serangan Israel terhadap kamp pengungsi Nuseirat telah menimbulkan kemarahan, dan Uni Eropa menyebutnya sebagai “pembantaian”.
Jumlah korban tewas meningkat menjadi 226 orang dan lebih dari 400 orang terluka, menurut Kantor Media Pemerintah Gaza.
Para dokter menggambarkan kejadian di dalam Rumah Sakit Al-Aqsa di Gaza tengah sebagai “pertumpahan darah total”, dan seorang petugas medis mengatakan bagian dalam rumah sakit tersebut “terlihat seperti rumah jagal”.
Doctors Without Borders (MSF) mengatakan rumah sakit Al-Aqsa dan Nasser “kewalahan”.
Baca juga: Israel Bombardir Gaza Tengah, Sedikitnya 200 Orang Tewas, Sebagian Besar Wanita dan Anak-anak
Pasukan Israel menyelamatkan empat tawanan dalam serangan di kamp pengungsi Nuseirat, yang mendapat kritik karena banyaknya korban sipil.
Seorang petugas Israel tewas dalam serangan mematikan itu.
Juru bicara militer Hamas mengatakan bahwa Israel membunuh tawanan dalam operasi Nuseirat, tanpa merinci keadaan atau berapa banyak orang yang terbunuh.
Setidaknya 36.801 orang tewas dan 83.680 orang terluka dalam perang Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Revisi jumlah korban tewas di Israel akibat serangan Hamas mencapai 1.139 orang, dengan puluhan orang masih ditawan di Gaza.
(Tribunnews.com/Nuryanti)