Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

40 Rudal Lebanon Meluncur ke Galilea, Roket Pencegat Israel Sibuk di Golan, Sirene Meraung di Haifa

Hizbullah melakukan serangan bergelombang di berbagai wilayah Utara pendudukan Israel mulai Galilea, Golan, hingga Haifa. Serangan drone dan rudal

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in 40 Rudal Lebanon Meluncur ke Galilea, Roket Pencegat Israel Sibuk di Golan, Sirene Meraung di Haifa
AFP/JALAA MAREY
Tentara Israel berpindah posisi selama latihan di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi pada 9 November 2023, di tengah meningkatnya ketegangan lintas batas antara Hizbullah dan Israel ketika pertempuran berlanjut di selatan dengan militan Hamas di Jalur Gaza. (Foto oleh Jalaa MAREY / AFP) 

Namun, arti penting sebenarnya terletak pada kenyataan bahwa supremasi udara Israel yang dulunya tidak tertandingi kini berada di bawah ancaman.

Pengamat Timur Tengah dari Cardiff University, Amal Saad, mengatakan, selain menjatuhkan drone, Hizbullah telah menantang keunggulan ini dengan menargetkan jet Israel.

"Hizbullah berhasil memaksa jet tempur Israel mundur dari wilayah udara Lebanon pada dua kesempatan minggu lalu, menyusup ke Israel dengan drone mereka sendiri tanpa terdeteksi atau dicegat, dan bahkan menyerang Iron Dome Israel," tulisnya di media sosial X.

Ia juga menyoroti, bagaimana Hizbullah membalikkan keadaan dengan tidak hanya menciptakan zona penyangga di wilayah Israel untuk pertama kalinya dalam sejarah, memaksa puluhan ribu warga Israel meninggalkan pemukiman di utara, namun juga dengan menggunakan Galilea sebagai laboratorium penelitian dan pengembangan untuk melakukan uji coba. persenjataannya.

"Ini sebuah kebalikan dari taktik lama Israel melawan Lebanon. Jelas bahwa Israel kini menghadapi ancaman paling signifikan dalam sejarahnya dan sedang melawan musuh jenis baru."

Menurut Amal Saad, pendekatan Hizbullah saat ini menandai perubahan signifikan dari strategi sebelumnya, yang fokus utamanya adalah mencegah pendudukan Israel dan meraih kemenangan hanya dengan bertahan hidup.

"Hizbullah kini melakukan serangan terhadap Israel, terlibat dalam perang gesekan yang berkepanjangan. Tujuan gerakan ini telah berkembang lebih dari sekadar kelangsungan hidup dan pembebasan wilayah Lebanon; kini mereka berupaya memaksa Israel untuk mengubah perilaku dan perhitungannya dengan mengenakan biaya yang belum pernah terjadi sebelumnya."

BERITA TERKAIT

Ia melanjutkan, lebih jauh lagi, alih-alih melawan kecanggihan Israel dengan “kesederhanaan”, Hizbullah, seperti yang digambarkan Sayyid Hasan Nasrallah pada perang tahun 2006, mereka kini menghadapi tantangan dan ancaman musuhnya secara langsung dengan keberanian dan persenjataan yang lebih canggih.

Akhir dominasi udara Israel?

Sementara Almayadeen dalam laporannya juga mengulas bahwa penggunaan kemampuan pertahanan udara yang efektif oleh Hizbullah telah menimbulkan ketakutan di Israel.

Superioritas udara mereka mulai dipertanyakan sebagai akibat dari operasi tersebut.

Dominasi Angkatan Udara Israel telah lama disebut-sebut sebagai elemen penting bagi mereka saat menghadapi musuh-musuhnya.

Namun, perkembangan terkini di Lebanon menantang narasi ini.

"Jatuhnya pesawat tak berawak Israel dan beberapa insiden di mana pesawat tempur terpaksa mundur karena upaya intersepsi menandakan perubahan penting," tulis Almayadeen.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas