Pesawat Misterius Jatuhkan Bantuan Makanan di Gaza saat Iduladha, Pertempuran di Rafah Lanjut
Satu pesawat misterius atau tak diketahui menjatuhkan kotak-kotak berisi bantuan kemanusiaan untuk pengungsi Palestina di Jalur Gaza saat Iduladha.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Suci BangunDS
Namun, juru bicara UNICEF, James Elder, memperingatkan bahwa jeda itu tidak bisa menggantikan gencatan senjata di Gaza.
"Sayangnya, saya tidak tahu [sampai kapan jeda itu berlangsung], ini pertanyaan bagi pihak pendudukan, bagi Israel dan militernya," kata Elder.
Di sisi lain, jeda itu dikritik oleh para pejabat senior Israel, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Menurut seorang pejabat Israel, Netanyahu tidak senang ketika pertama kali mendengarnya.
Netanyahu kemudian menghubungi sekretaris militernya dan berujar bahwa ide itu tidak bisa diterima, kecual jika dia sudah diberi jaminan bahwa pertempuran di Rafah tetap berlanjut.
Menteri Keamanan Ben Gvir yang berasal dari sayap kanan juga mengkritik jeda itu.
"Siapa pun yang memutuskan adanya 'jeda taktis' untuk kepentingan transisi kemanusiaan, terutama pada waktu ketika tentara-tentara terbaik kita meninggal dalam pertempuran itu, adalah jahat dan bodoh, yang seharusnya tidak meneruskan pandangannya," kata Gvir.
Jumlah korban tewas
Baca juga: Israel Renggut Kegembiraan Umat Muslim di Gaza yang Rayakan Idul Adha
Serangan Israel di Gaza dilaporkan telah menewaskan lebih dari 37.200 warga Palestina.
Adapun jumlah korban luka mencapai hampir 85.000 orang, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Invasi Israel ke Gaza memicu kecaman internasional. Negara Yahudi itu juga diancam akan dijatuhi sanksi.
Di samping itu, dukungan dari Barat kepada Israel juga mulai menurun lantaran korban jiwa makin banyak dan krisis kemanusiaan di Gaza memburuk.
(Tribunnews/Febri)