Dua Hari Kembali dari Perang di Gaza, Tentara Israel Nekat Bunuh Diri di Depan Umum di Jalan Ares
Dia adalah anggota cadangan Pasukan Pertahanan Israel yang bertugas di Jalur Gaza dan baru diberhentikan dua hari lalu
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Gejala yang dikeluhkan berupa detak jantung cepat, berkeringat, peningkatan tekanan darah secara tiba-tiba, tubuh gemetar yang tidak terkendali, kebingungan, hingga ketidakmampuan untuk bergerak.
"Sekitar 200 tentara diberhentikan dari militer karena masalah psikologis yang mereka derita akibat perang," ujar laporan juru militer Israel dikutip dari Anadolu.
Imbas melonjaknya pasukan militer yang mengidap stress, pemerintah Israel harus membangun dua pusat kesehatan mental di bagian selatan negara tersebut.
Tak hanya itu untuk mencegah lonjakan militer yang mengidap PTSD, militer Israel turut menyediakan hotline khusus.
Adapun hotline ini dibangun untuk melayani para tentara yang ingin mendapatkan perawatan psikolog dan psikiater.
Akan tetapi setelah mendapatkan perawatan psikologis yang ditentukan oleh otoritas medis tentara, mereka diwajibkan bergabung kembali untuk melaksanakan tugas militernya di Gaza.
Pernyataan militer mengatakan bahwa sekitar 85 persen tentara yang mencari perawatan psikologis telah kembali bertugas aktif.
Ribuan Tentara Israel Cacat
Perang yang tak kunjung rampung juga membuat ribuan tentara Israel mengalami cacat permanen.
Sekitar 4 ribu tentara Israel kini dilaporkan cacat permanen.
Sementara itu, jumlah tentara yang luka-luka hingga cacat diprediksi bisa meningkat hingga 30 ribu.
Ketua Organisasi Penyandang Disabilitas Angkatan Pertahanan Israel menyebut laporan tentara cacat permanen merupakan total terbanyak selama perang terjadi.
"Saya telah berada di organisasi tersebut selama 30 tahun, dan saya belum pernah bertemu dengan orang-orang yang terluka parah sebanyak ini,” kata Ketua Organisasi Penyandang Disabilitas Angkatan Pertahanan Israel
“Ada banyak yang terluka dengan luka parah," imbuhnya, menyorot laporan sejumlah tentara perlu diamputasi, mengalami kebutaan, hingga kelumpuhan.
(oln/rn/khbrn/memo/*)