Seputar Red Arrow, Rudal Anti-tank yang Rontokkan Klaim Kemenangan Israel atas Al Qassam di Rafah
Atas serangan menggunakan amunisi ini, Al-Qassam sekali lagi menantang klaim atas kehancurannya, yang digembar-gemborkan Israel
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Namun, ujung selatan Rafah, khususnya wilayah Tal Zua'rob, memiliki kondisi yang lebih menguntungkan untuk penggunaan ATGM karena wilayah tersebut sebagian besar tandus dan tidak terdapat cluster pemukiman yang dapat menghalangi pandangan operator.
Hapus Klaim Kemenangan IDF
Atas serangan menggunakan amunisi ini, Al-Qassam sekali lagi menantang klaim atas kehancurannya, yang coba disebarkan oleh tokoh-tokoh seperti Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melalui operasi ini.
Serangan dan pengambilan rekaman rinci dari kamera al-Qassam merupakan bukti kemampuan Perlawanan yang berkelanjutan untuk mempertahankan kota-kota di Jalur Gaza, meskipun terjadi perang selama lebih dari 260 hari di wilayah yang terkepung.
Perlu dicatat bahwa Perlawanan memiliki dan telah mengerahkan sistem ATGM seperti 9M14 Malyutka, Kornet, dan Bulsae-2 milik DPRK di antara sistem-sistem lain yang berhasil menemukan jalan ke Jalur Gaza yang diblokade.
Spesifikasi Rudal Red Arrow
Red Arrow merupakan rudal anti-tank generasi kedua yang menggunakan sistem panduan kabel optik.
Red Arrow dilengkapi proyektil antilapis baja.
Pesawat ini memiliki hulu ledak, roket berbahan bakar padat, dan unit kontrol yang terhubung ke platform peluncuran melalui kabel untuk panduan visual ke target.
Sejak akhir tahun 1980-an, rudal ini telah menjadi komponen kunci persenjataan Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok.
Mereka telah menggunakan rudal ini dalam Perang Bosnia dan Herzegovina dan konflik setelah revolusi Suriah.
Rudal dengan berat 25 kilogram ini dapat diluncurkan melaluid arat, kendaraan tempur atau helikopter.
Baca juga: Israel Klaim Tewaskan Komandan Al-Qassam, Muhammad Salah, Penanggung Jawab Pabrikan Senjata Hamas
Pakar militer Kolonel Hatem Al-Falahi berkata kepada Al-Jazeera bahwa rudal ini merupakan peningkatan signifikan bagi Brigade Al-Qassam.
Pasalnya, rudal ini mampu menyerang kendaraan dan unit lapis baja dari jarak hingga 4 kilometer.
Dengan menggunakan rudal ini, mampu menunjukkan bahwa Brigade Al-Qassam memiliki persenjataan yang cukup canggih dalam menyerang IDF walau berada di jarak yang jauh.
Konflik Palestina vs Israel
Israel telah melancarkan serangan mematikan sejak 7 Oktober 2023.