Istri Netanyahu Tuduh Para Panglima Militer Israel Berencana untuk Melakukan Kudeta kepada Suaminya
Istri Benjamin Netanyahu Sarah Netanyahu menuduh para pemimpin militer merencanakan kudeta.
Penulis: Muhammad Barir
Meskipun ada suara-suara yang mencoba menyakitinya dan melonggarkan tangannya, Nyonya Netanyahu akan melanjutkan aktivitasnya untuk mereka yang dirugikan dalam perang dan berdoa agar semua orang segera kembali ke rumah. Sebanyak 120 orang yang diculik.
Pada tanggal 7 Oktober, anggota sayap Hamas, Brigade Qassam, melintasi pagar perbatasan Gaza untuk menyerang pangkalan militer dan pemukiman Israel. Dalam prosesnya, mereka menawan sekitar 240 tentara Israel dan warga sipil.
Beberapa tawanan dibebaskan dalam perjanjian gencatan senjata sementara pada bulan November, sementara banyak lainnya terbunuh oleh pemboman Israel di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 37.000 warga Palestina. Diperkirakan 120 orang masih menjadi tawanan Hamas dan kelompok perlawanan Palestina lainnya.
Sekitar 1.200 warga Israel tewas dalam serangan Hamas tanggal 7 Oktober, yang dikenal sebagai Operasi Banjir Al-Aqsa.
Beberapa dibunuh oleh pejuang Qassam. Lainnya dibunuh oleh pasukan Israel sendiri yang membalas serangan tersebut dengan menggunakan senjata berat dari helikopter, drone, dan tank.
Tentara Israel mengeluarkan Petunjuk Hannibal, memerintahkan pasukannya untuk membunuh warga Israel untuk mencegah mereka ditawan oleh Hamas.
Akibatnya, pasukan Israel sendiri membunuh banyak, bahkan sebagian besar, warga Israel yang tewas pada tanggal 7 Oktober.
Sarah Netanyahu: Panglima Militer Senior Akan Lakukan Kudeta
Istri PM Netanyahu menuduh para panglima militer senior melakukan upaya kudeta.
Keluarga para tawanan keberatan dengan pernyataan Netanyahu dengan mengingatkannya bahwa dia tidak boleh menunjukkan ketidakpercayaan pada militer, karena nasib para tawanan bergantung pada militer.
Istri Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Sara Netanyahu, menimbulkan kontroversi selama pertemuan baru-baru ini dengan keluarga tawanan dengan menuduh perwira senior militer Israel mencoba melakukan kudeta terhadap suaminya, seperti dilansir Haaretz pada hari Selasa.
Dalam pertemuan yang menegangkan pekan lalu dengan perwakilan keluarga tawanan, Sara Netanyahu berulang kali menyatakan ketidakpercayaannya terhadap komandan senior militer, dan mengklaim bahwa mereka secara aktif berencana untuk melemahkan kepemimpinan suaminya.
Terkejut dengan tuduhannya, keluarga tersebut menolak dengan mengingatkan dia bahwa dia tidak boleh menunjukkan ketidakpercayaannya pada tentara, karena nasib para tawanan bergantung pada hal tersebut.
Mengklarifikasi pernyataannya, Netanyahu menjelaskan bahwa kurangnya kepercayaan dirinya ditujukan secara khusus pada komandan senior dan bukan pada angkatan bersenjata secara keseluruhan.