Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sosok Aziz Dweik yang Seharusnya Jadi Presiden Palestina, Pernah 7 Kali Ditahan Israel

Dr. Aziz al-Dweik disebut-sebut sebagai sosok yang seharusnya bisa menjadi Presiden Otoritas Palestina menggantikan Mahmoud Abbas.

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Sosok Aziz Dweik yang Seharusnya Jadi Presiden Palestina, Pernah 7 Kali Ditahan Israel
AHMAD GHARABLI / AFP
Aziz Dweik pada 9 Juni 2015. Israel membebaskan ketua Dewan Legislatif Palestina yang dibubarkan setelah hampir 9 bulan. Aziz Duwaik, ketua Dewan Legislatif Palestina yang sekarang sudah dibubarkan, dibebaskan oleh otoritas Israel pada hari Kamis (13/6/2024). Setelah hampir sembilan bulan ditahan berdasarkan “undang-undang yang kejam” tanpa ada tuntutan resmi yang diajukan terhadapnya 

TRIBUNNEWS.COM – Dr. Aziz al-Dweik atau Abu Hisham disebut-sebut sebagai sosok yang seharusnya bisa menjadi Presiden Otoritas Palestina.

Dweik saat ini menjadi salah satu dari warga Palestina yang ditargetkan Israel dalam kampanye Israel. Dia juga berulang kali ditahan oleh Israel.

Jurnalis dan analis politik Robert Inlakesh mengatakan Dweik seharusnya bisa menjadi pemimpin tertinggi Otoritas Palestina.

Dalam tulisannya di laman Palestine Chronicle, Inlakesh mengungkapkan profil dan sepak terjang Dweik.

Dweik lahir tanggal 12 Januari 1948 di Kairo, Mesir. Ibunya awalah warga Mesir, sedangkan ayahnya seorang warga Palestina. Dia tumbuh besar di Kota Al-Khalil di Tepi Barat.

Pria Palestina itu meraih gelar doktor bidang perencanaan perkotaan dari Universitas Pennsylvania di Amerika Serikat (AS).

Dia dikenal menjadi pendiri Jurusan Geografi pada Universitas Nasional An-Najah di Kota Nablus.

Berita Rekomendasi

Selain itu, dia menjabat staf humas pada Asosiasi Kawan Pasien dan Sekretaris Serikat Pekerja di An-Najah.

Keterlibatan politiknya dengan gerakan Persudaraan Muslim dan Hamas di Palestina berawal pada tahun 1990-an.

Ada indikasi bahwa dia terafiliiasi dengan Mujamma Islamiyyah yang menjadi pendahulu Hamas.

Pada tahun 1992 dia dituding punya afiliasi dengan Hamas dan gerakan Jihad Islam Palestina.

Baca juga: Pejabat Tinggi Israel, Tzachi Hanegbi Mengatakan Mustahil Menghilangkan Hamas, Begini Katanya

Dweik kemudian dideportasi oleh Israel ke Marj al-Zuhour di Lebanon Selatan. Pada masa itu dia disebut sebagai salah satu kawan terdekat pemimpin Hamas yang bernama Dr. Abdel Aziz al-Rantisi.

Dia lebih memilih berkarier dalam bidang akademik daripada politik. Dweik menikah dan dikaruniani tujuh anak.

Pemilu 2006

Pada tahun 2006 Dweik masih mengklaim tidak menjadi anggota Hamas.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas