Voices of Israel, Kampanye Propaganda Besar-besaran Israel untuk Menyasar Warga Amerika Serikat
kampanye propaganda besar-besaran yang dikenal sebagai “Voices of Israel menyasar warga Amerika Serikat.
Penulis: Muhammad Barir
Voices of Israel, Kampanye Propaganda Besar-besaran Israel untuk Menyasar Warga Amerika Serikat
TRIBUNNEWS.COM- kampanye propaganda besar-besaran yang dikenal sebagai “Voices of Israel menyasar warga Amerika Serikat.
Israel menargetkan masyarakat AS dengan kampanye propaganda besar-besaran sebuah Laporan menyebutkan.
Kementerian Urusan Diaspora Israel mendanai organisasi-organisasi yang berbasis di AS untuk melobi langkah-langkah yang membatasi kritik terhadap Israel dan genosida yang sedang berlangsung di Gaza.
Israel secara diam-diam mendanai kampanye propaganda besar-besaran untuk menargetkan masyarakat AS.
Termasuk melalui pengesahan undang-undang yang membatasi hak kebebasan berpendapat warga negara AS ketika mengkritik Israel dan perang yang sedang berlangsung di Gaza, The Guardian melaporkan pada 24 Juni.
Surat kabar Inggris melaporkan bahwa ada 80 program yang sudah berjalan sebagai bagian dari kampanye propaganda besar-besaran yang dikenal sebagai “Voices of Israel.”
Program ini didanai dan dijalankan oleh Kementerian Urusan Diaspora Israel yang dipimpin oleh MK Amichai Chikli.
Program ini dirancang untuk melaksanakan apa yang disebut Israel sebagai “kegiatan kesadaran massal” yang menargetkan masyarakat AS dan Eropa.
Voices of Israel adalah bagian dari “inkarnasi terbaru” dari “operasi yang terkadang terselubung” oleh kementerian Israel untuk menyensor mahasiswa, organisasi hak asasi manusia, dan kritikus Israel lainnya.
Dikenal sebelumnya sebagai “Konser” dan sebelumnya disebut “Kela Shlomo,” kampanye ini sebelumnya mempelopori upaya untuk mengesahkan apa yang disebut undang-undang negara “anti-BDS” yang menghukum orang Amerika karena terlibat dalam boikot atau protes tanpa kekerasan lainnya terhadap Israel.
Voices of Israel bekerja melalui organisasi nirlaba dan entitas lain yang seringkali tidak mengungkapkan informasi donor.
Dari bulan Oktober hingga Mei, kampanye tersebut menghabiskan sekitar $8,6 juta untuk menargetkan warga AS yang memiliki propaganda pro-Israel.
Institut Studi Antisemitisme dan Kebijakan Global (ISGAP) adalah salah satu organisasi yang menerima dana melalui program Israel.