Voices of Israel, Kampanye Propaganda Besar-besaran Israel untuk Menyasar Warga Amerika Serikat
kampanye propaganda besar-besaran yang dikenal sebagai “Voices of Israel menyasar warga Amerika Serikat.
Penulis: Muhammad Barir
ISGAP telah berpengaruh dalam berbagai perdebatan tentang Israel dalam politik Amerika.
Dalam sidang DPR bulan Desember yang bertujuan menyerang pengunjuk rasa kampus pro-Palestina, politisi Partai Republik berulang kali mengutip penelitian ISGAP.
Sidang itu nantinya berkontribusi pada pengunduran diri Presiden Universitas Harvard Claudine Gay.
Anggota parlemen juga mengadakan pertemuan pribadi dengan para pemimpin ISGAP dalam beberapa bulan terakhir.
Voices of Israel telah ada setidaknya sejak tahun 2017, pertama kali dibentuk dengan nama “Konser,” demikian temuan laporan tersebut.
Mantan Menteri Urusan Strategis Gilad Erdan, yang menjadi pemimpin kampanye ini, bertujuan agar kampanye tersebut menjadi “unit komando humas” untuk reputasi Israel di luar negeri; pengulangan sebelumnya telah berhasil mengatasi isu-isu seperti pengesahan undang-undang di AS yang melarang partisipasi dalam gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi.
Secara historis, mereka telah mendanai organisasi Zionis Amerika seperti Christians United for Israel (CUFI) dan Israel Allies Foundation.
Ini hanyalah contoh kecil dari kelompok yang terkait dengan Voices of Israel, demikian temuan laporan tersebut.
Kelompok lain yang berafiliasi dengan kampanye tersebut, CyberWell, adalah “mitra tepercaya” TikTok dan Meta dan telah mengadvokasi Meta untuk menekan pidato pro-Palestina seperti ungkapan, “dari sungai hingga laut, Palestina akan bebas.”
Investigasi ini menunjukkan besarnya pengaruh Israel terhadap politik Amerika, baik secara terang-terangan maupun terselubung.
“Ada fiksasi dalam mengawasi wacana Amerika mengenai hubungan AS-Israel, bahkan wacana kampus, dari Israel, hingga ke Perdana Menteri Netanyahu,” Eli Clifton, penasihat senior Quincy Institute for Responsible Statecraft, mengatakan kepada The Guardian.
“Kita kesulitan menemukan persamaan dalam hal pengaruh negara asing dalam debat politik Amerika.”
Para ahli mengatakan bahwa tindakan yang dijelaskan dalam penyelidikan tersebut dapat mengindikasikan bahwa para pejabat melanggar hukum AS terkait pengungkapan agen asing.
SUMBER: THE CRADLE, truthout.org