Populer Internasional: Restoran Vietnam Usir Keluarga Israel, Roket Qassam Sasar 14 Tentara IDF
Populer internasional Tribunnews terangkum sehari terakhir, mulai restoran Vietnam usir keluarga Israel hingga roket Termobarik Qassam sasar IDF
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Nanda Lusiana Saputri
3. Dubes Siprus Tak Izinkan Israel Gunakan Bandara untuk Serang Lebanon
Duta Besar Siprus untuk Lebanon mengatakan bahwa Siprus tidak akan mengizinkan Israel menggunakan bandaranya untuk menyerang Lebanon.
Pernyataan Duta Besar Maria Hadjitheodosiou ini menyusul ancaman Hizbullah pada pertengahan bulan Juni 2024.
Dalam pidatonya pada 19 Juni 2024, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan bahwa Siprus akan dianggap terlibat perang jika Israel menggunakan bandara dan pangkalan siprus dalam serangan ke Lebanon.
“Kami akan memperlakukan Siprus seolah-olah itu adalah bagian dari perang," katanya, dikutip dari Middle East Monitor.
“Pemerintah Siprus harus berhati-hati,” tambahnya, dikutip dari Al Jazeera.
Mengetahui ancaman tersebut, Duta Besar Siprus untuk Lebanon, Maria Hadjitheodosiou langsung membantah.
4. Brigade Al-Quds Sebut Sebut Sekelompok Tahanan Israel Coba Bunuh Diri
Juru bicara militer Brigade Al-Quds, sayap militer Gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ), Abu Hamzah, Rabu (3/7/2024) mengatakan kalau sekelompok tahanan Israel telah melakukan percobaan bunuh diri "dengan tekad bulat."
Abu Hamzah menyatakan kalau alasan para sandera Israel itu mencoba bunuh diri adalah karena pemerintah Israel mengabaikan tujuan mereka.
Abu Hamzah melalui saluran Telegramnya mengonfirmasi kalau perlakuan Brigade Al-Quds terhadap tahanan Israel telah berubah.
Brigade Al-Quds menyatakan kini lebih galak terhadap para sendera Israel yang berada di tangan mereka setelah melihat agresi brutal tentara Israel di Kamp Nuseirat yang menewaskan ratusan warga Palestina yang tidak bersalah.
Dia menambahkan kalau keputusan Brigade Al-Quds kini adalah memperlakukan tahanan Israel dengan cara yang sama seperti yang Israel lakukan terhadap tahanan Palestina di dalam penjara pendudukan.
"Perubahan ini akan terus berlanjut, selama pemerintah pendudukan terus melakukan tindakan tidak adil terhadap rakyat Palestina," kata pernyataan itu.