Yoav Gallant Beri Sinyal Kesepakatan Gencatan Senjata Sudah Dekat, Perang di Gaza Bakal Berakhir?
Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant memberi sinyal bahwa kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas sudah dekat. Perang di Gaza berakhir?
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Israel menerima tanggapan Hamas pada hari Rabu atas proposal yang diumumkan pada akhir Mei oleh Biden yang akan mencakup pembebasan sekitar 120 sandera yang ditahan di Gaza dan gencatan senjata di daerah kantong Palestina tersebut.
Seorang pejabat Palestina yang dekat dengan upaya mediasi tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa Hamas telah menunjukkan fleksibilitas atas beberapa klausul yang akan memungkinkan tercapainya kesepakatan kerangka kerja jika Israel menyetujuinya.
Dua pejabat Hamas tidak segera menanggapi permintaan komentar. Hamas mengatakan kesepakatan apa pun harus mengakhiri perang dan menyebabkan penarikan penuh Israel dari Gaza.
Israel menegaskan, mereka hanya akan menerima jeda sementara dalam pertempuran sampai Hamas diberantas.
Rencana tersebut mencakup pembebasan bertahap sandera Israel yang masih ditahan di Gaza dan penarikan pasukan Israel selama dua tahap pertama, serta pembebasan tahanan Palestina.
Baca juga: Rusia Gertak Israel, Ancam Serang Tel Aviv Jika Ikut Campur di Konflik Ukraina
Tahap ketiga melibatkan rekonstruksi wilayah yang hancur akibat perang dan pengembalian jenazah sandera yang telah meninggal.
Jenderal IDF Desak Gencatan Senjata
Sebuah laporan dari The New York Times menyatakan, para jenderal Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mendukung gencatan senjata di Gaza.
Para jenderal IDF menyatakan mendukung proposal gencatan senjata di Gaza yang dibuat oleh pemerintahan Joe Biden.
Dukungan IDF untuk gencatan senjata sebagian besar dimotivasi oleh keyakinan para jenderal itu adalah satu-satunya cara untuk mengamankan pembebasan 120 sandera yang masih berada di Gaza.
Baca juga: Hizbullah Ngamuk, Belasan Pos Militer Israel Terbakar usai Dibombardir Pakai 200 Roket Canggih
Dikutip dari Haaretz, menurut Times hal itu didasarkan pada kekhawatiran mereka atas menipisnya persediaan amunisi Israel menjelang kemungkinan eskalasi dengan Hizbullah di perbatasan utara.
Namun Netanyahu tetap menanggapi, mengecam "sumber anonim (yang) memberi keterangan kepada The New York Times".
Netanyahu pun menegaskan, Israel "tidak akan menyerah pada angin kekalahan, baik di The New York Times maupun di tempat lain".
"Kami terinspirasi oleh semangat kemenangan," kata Netanyahu.
(Tribunnews.com/Whiesa)