Aksi Gerilya Brigade Al-Qassam dan Al-Quds, Sukses Gerebek Tentara Israel di Gaza
Brigade Al-Qassam dan Brigade Al-Quds menggerebek tentara Israel di Jalur Gaza. Sejumlah faksi perlawanan Palestina melakukan operasi gabungan.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Brigade Al-Quds, sayap militer Jihad Islam Palestina (PIJ), merilis video penggerebekan tentara Israel di sebuah rumah di Shujaiya, Jalur Gaza pada Jumat (5/7/2024) kemarin.
Video menunjukkan perintah penyerbuan dari dalam ruang operasi PIJ.
Kemudian, para mujahidin Brigade Al-Quds memasuki rumah yang sebelumnya telah dimasuki tentara pendudukan Israel.
Suara-suara tentara pendudukan terdengar dalam adegan tersebut ketika para mujahidin tersebut mendekati mereka.
Setelah mengamati posisi tentara Israel, Brigade Al-Quds melepaskan tembakan dan melemparkan bom ke arah tentara Israel.
Brigade Al-Qassam Gerebek Markas Tentara Israel
Faksi perlawanan Palestina lainnya, Brigade Al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) juga mengumumkan penggerebekan tentara Israel di Rafah kemarin.
Sejumlah besar mujahidin Brigade Al-Qassam berhasil melakukan serangan ke markas komando operasi tentara pendudukan Israel di lingkungan Tal al-Sultan di kota Rafah, Jalur Gaza selatan.
"Para mujahidin melakukan operasinya dengan menggunakan peluru terhadap benteng, peluru anti-personil, operasi penembak jitu, dan senapan mesin, yang menyebabkan sejumlah tentara Israel tewas atau terluka," kata Brigade Al-Qassam dalam pernyataannya di Telegram kemarin.
“Para mujahidin juga menargetkan posisi komando dan kendali musuh di poros (Netzarim), selatan Kota Gaza, bersama dengan Brigade Nasser Salah al-Din, dengan beberapa rudal jarak pendek," katanya.
Brigade Al-Qassam juga mengumumkan empat tank Merkava Israel menjadi sasaran peluru Al-Yassin 105 buatan Brigade Al-Qassam di tengah Jalan Bagdad di lingkungan Al-Shujaiya, sebelah timur Kota Gaza, dikutip dari Al Mayadeen.
Baca juga: Sniper Brigade Al Qassam, Tembak Tentara IDF yang Berlindung dari Atas Tank Merkava, Videonya Viral
Operasi Gabungan
Pada hari yang sama, faksi perlawanan Palestina melakukan sejumlah operasi gabungan.
Brigade Al-Quds dan Brigade Martir Al-Aqsa menargetkan markas komando operasi tentara pendudukan Israel di Nahal Oz dengan serangan rudal.
Dalam operasi gabungan lainnya, Brigade Al-Quds dan Brigade Ansar menargetkan tentara dan kendaraan pendudukan di lingkungan Al-Shujaiya, dengan rentetan mortir.
Sementara itu, Brigade Martir Al-Aqsa membenarkan mereka menembak seorang tentara Israel di sebuah rumah di lingkungan Shujaiya, sebelah timur Kota Gaza.
Pada Kamis (4/7/2024), Brigade Al-Qassam mengumumkan para mujahidinnya membunuh 10 tentara Israel dalam operasi gabungan, di sebelah timur Jalan Al-Nazzaz di lingkungan Al-Shuja'iya, sebelah timur Kota Gaza, seperti diberitakan Al Jazeera.
Mereka menargetkan sebuah bangunan di mana pasukan Israel dikurung dengan peluru TBG, kemudian maju menuju bangunan yang ditargetkan dan melenyapkan anggota pasukan lainnya dari jarak nol.
Selama penggerebekan itu, para mujahidin meledakkan alat peledak di dalam gedung.
Setelah itu, helikopter Israel turun tangan untuk mengevakuasi tentara yang tewas dan terluka.
Setidaknya seorang tentara Israel terluka dalam penembakan oleh faksi perlawanan Palestina di sekitar Tal Zorob, sebelah barat kota Rafah.
Jumlah Korban
Saat Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 38.011 jiwa dan 87.266 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Kamis (4/7/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, seperti dilaporkan Anadolu Agency.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.
Israel memperkirakan kurang lebih ada 120 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
Sementara itu, lebih dari 21.000 warga Palestina yang masih berada di penjara-penjara Israel, menurut laporanYedioth Ahronoth pada awal Juli 2024.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel