Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Masoud Pezeshkian Terpilih Jadi Presiden Iran, Media Israel Sebut Tokoh Moderat

Masoud Pezeshkian terpilih jadi Presiden Republik Islam Iran dalam pemilu putaran dua yang baru saja selesai digelar, Jumat (5/7/2024) waktu setempat.

Penulis: Hasanudin Aco
zoom-in Masoud Pezeshkian Terpilih Jadi Presiden Iran, Media Israel Sebut Tokoh Moderat
Dokumen Anadolu Ajansi
Masoud Pezeshkian menyalurkan suara dalam pemilihan Presiden Iran yang digelar Jumat (28/6/2024) 

Namun, banyak pemilih yang skeptis terhadap kemampuan Pezeshkian untuk memenuhi janji kampanyenya karena mantan menteri kesehatan tersebut telah menyatakan secara terbuka bahwa ia tidak berniat untuk berkonfrontasi dengan elite kekuasaan Iran yang terdiri dari para ulama dan pejabat keamanan garis keras.

"Saya tidak memilih minggu lalu, tetapi hari ini saya memilih Pezeshkian. Saya tahu Pezeshkian akan menjadi presiden yang tidak berdaya, tetapi dia tetap lebih baik daripada seorang garis keras," kata Afarin, 37 tahun, pemilik salon kecantikan di pusat kota Isfahan.

Dua capres yang bertarung, yaitu tokoh moderat Masoud Pezeshkian melawan sosok garis keras Saeed Jalili. Laporan televisi nasional Iran melaporkan, TPS di Iran dibuka pada pukul 08.00 waktu setempat. Sedangkan penutupan TPS pada pukul 18.00.
Dua capres yang bertarung, yaitu tokoh moderat Masoud Pezeshkian melawan sosok garis keras Saeed Jalili. Laporan televisi nasional Iran melaporkan, TPS di Iran dibuka pada pukul 08.00 waktu setempat. Sedangkan penutupan TPS pada pukul 18.00. (CNN)

Banyak warga Iran memiliki kenangan menyakitkan tentang penanganan kerusuhan nasional yang dipicu oleh kematian wanita muda Kurdi Iran, Mahsa Amini, dalam tahanan pada tahun 2022, yang dipadamkan oleh tindakan keras negara yang melibatkan penahanan massal dan bahkan eksekusi.

Pemilu ini bertepatan dengan meningkatnya ketegangan Timur Tengah akibat perang antara Israel dan sekutu Iran, Hamas di Gaza dan Hizbullah di Lebanon  serta meningkatnya tekanan Barat terhadap Iran atas program pengayaan uraniumnya yang maju pesat.

Presiden berikutnya diperkirakan tidak akan menghasilkan perubahan kebijakan besar apa pun terkait program nuklir atau perubahan dukungan terhadap kelompok milisi di Timur Tengah, tetapi ia menjalankan pemerintahan sehari-hari dan dapat memengaruhi nada kebijakan dalam dan luar negeri Iran.

Sumber: Al Jazeera/Al Arabiyah/JPost

BERITA REKOMENDASI
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas