Perempuan Ini Bunuh Suami dan 5 Anggota Keluarganya dengan Racun Sianida Gara-gara Utang Judi
Alasan meracuni suaminya adalah karena utang judi dan kedua anaknya karena konflik dengan ibu mereka (juga adik perempuan Bich).
Penulis: Hasanudin Aco
Alasan meracuni suaminya adalah karena utang judi dan kedua anaknya karena konflik dengan ibu mereka (juga adik perempuan Bich).
TRIBUNNEWS.COM, VIETNAM - Vietnam gempar dengan kasus pembunuhan yang dilakukan seorang ibu rumah tangga.
Yang bikin gempar apalagi karena ibu rumah tangga itu membunuh suami dan lima anggota keluarganya yang lain menggunakan racun sianida.
Tindakan tidak terpuji wanita itu terungkap setelah aksinya yang terakhir meracuni keponakannya terbongkar.
Dia meracuni keponakannya karena perselisihan uang dengan saudara ipar.
Penyelidikan diperluas
Departemen Kepolisian Provinsi Dong Nai, Vietnam, terus memperluas penyelidikan untuk mengklarifikasi kasus tersangka Nguyen Thi Hong Bich.
Perempuan berusia 38 tahun ini diketahui tinggal li di komune Vinh Thanh, distrik Nhon Trach, Vietnam.
Sebelumnya pada 5 Juli, Bich diadili atas penyelidikan pembunuhan.
Di kantor polisi, Bich juga mengaku sebelumnya telah membunuh suami dan dua cucunya lainnya dengan sianida.
Baca juga: Otto Hasibuan Pengacara Kasus Kopi Sianida Heran dengan Nasib Mujurnya Anak Pak RT di Kasus Vina
Alasan meracuni suaminya adalah karena utang judi dan kedua anaknya karena konflik dengan ibu mereka (juga adik perempuan Bich).
Bich Khai saat ini tinggal bersama saudara laki-lakinya dan istrinya di sebuah rumah di kelompok 4 (dusun Son Ha, komune Vinh Thanh, distrik Nhon Trach) tetapi ada konflik dengan semua anggota keluarga.
Informasi Thanh Nien menyebutkan pada 14 Oktober 2023, Bich menambahkan sianida ke dalam obat suaminya, N.Th. Th (38 tahun).
Dia memberikan minum kepada Th diduga berisi racun.
Pada tanggal 18 Oktober 2023, Th meninggal dunia.
Kemudian, pada awal Januari 2024, Bich menggunakan sianida untuk meracuni keponakannya, NKD (7 tahun) yang merupakan anak saudara perempuannya.
Penyebabnya, menurut tersangka, terjadi konflik uang antara Bich dengan adiknya.
Sang adik juga penasaran dengan hubungan Bich dengan pria lain di luar rumah setelah suaminya meninggal.
Kemudian pada akhir Mei lalu, Bich juga menggunakan sianida untuk meracuni Nguyen HN (12 tahun) yakni anak saudara laki-lakinya.
Dari kesaksian Bich, pihak berwenang menggeledah kediaman Bich dan menyita sejumlah barang bukti terkait, termasuk botol plastik putih berisi kristal (berat sekitar 0,7 kg).
Bich bersembunyi di halaman pemakaman di dusun Son Ha, komune Vinh Thanh, Distrik Nhon Trach.
Hasil pemeriksaan Departemen Teknologi Forensik Kepolisian Provinsi Dong Nai menetapkan bahwa potasium sianida merupakan zat yang sangat beracun.
Masukkan sianida ke dalam obat untuk diminum cucu
Baru-baru ini, pemuda NHBT (18 tahun, kakak laki-laki N., meninggal) juga diracuni oleh Bich dengan sianida.
Menurut pemberitaan di PLO, Bich mengatakan bahwa pada tanggal 22 Juni saat melihat T belajar sendirian, Bich mengambil racun sianida dan memasukkannya ke dalam kapsul obat dan memberikannya kepada T untuk diminum.
Akibatnya, T keracunan dan sempat koma di rumah sakit.
Selain itu, di surat kabar Nguoi Lao Dong, setelah kematian suami dan anaknya, Bich menerima uang asuransi sekitar 800 juta VND.
Uang ini digunakan Bich untuk melunasi hutang dan pengeluaran pribadi.
Departemen Kepolisian Provinsi Dong Nai menyatakan bahwa ini hanyalah kesaksian awal Bich.
Saat ini, polisi terus mendalami dan mengklarifikasi motif dan tujuan Bich menanganinya sesuai hukum.
Pada siang hari tanggal 5 Juli, Rumah Sakit Le Van Thinh (Kota Thu Duc, Kota Ho Chi Minh) menerima seorang pasien laki-laki NHBT (18 tahun, tinggal di distrik Nhon Trach, provinsi Dong Nai) yang menderita keracunan sianida.
Oleh karena itu, pasien dirawat di rumah sakit dalam keadaan tidak sadarkan diri dan koma.
Setelah itu, pasien dimonitor untuk keracunan yang jenisnya tidak diketahui.
Pasien dirawat oleh dokter untuk perawatan darurat, gejalanya diambil, dan sampelnya diambil untuk pengujian.
Akibatnya, pasien tersebut terkena racun sianida dan diduga keracunan.
Setelah pemuda tersebut dirawat di rumah sakit, anggota keluarga melaporkan sesuatu yang tidak biasa.
Dalam 8 bulan, sekitar Oktober 2023 hingga sekarang, 5 orang di keluarga Bich telah meninggal.
Antara lain ayah mertua Bich, suami, anak, dan 2 orang cucu lainnya (tinggal di rumah yang sama).
Penyebab kematiannya karena gejala terkait serangan jantung dan aritmia.
Sebelum meninggal, korban sempat mengalami muntah-muntah, sakit kepala, dan pusing.
Sumber: Soha.vn
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.