Demi Perdamaian Terwujud di Palestina, Turki Tak akan Setujui NATO Kerja Sama dengan Israel
Turki tidak menyetujui kerja sama NATO dengan Israel, demi perdamaian terwujud di Palestina.
Penulis: Nuryanti
Editor: Garudea Prabawati
Diberitakan Al Jazeera, Pertahanan Sipil Gaza mengatakan bahwa puluhan mayat berserakan di gang-gang dan di dalam rumah-rumah yang hancur di kawasan industri Kota Gaza setelah penarikan pasukan Israel.
Setidaknya delapan orang tewas di kota Rafah, Gaza selatan, dan jenazahnya dipindahkan ke Rumah Sakit Nasser di Khan Younis.
Sebanyak empat orang tewas di kamp pengungsi Nuseirat, Gaza tengah.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa ia mendukung kerangka gencatan senjata Gaza, tetapi menuduh Hamas membuat tuntutan yang bertentangan dengannya sambil juga menegaskan kembali bahwa pertempuran tidak akan berhenti sampai Hamas dikalahkan.
Militer Israel telah mengebom sebuah rumah di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah, menewaskan tiga orang, termasuk seorang bayi, kantor berita Wafa melaporkan.
Baca juga: Pentagon Bakal Menutup Permanen Dermaga Apung di Gaza, Total Cuma Beroperasi 12 Hari
Presiden Amerika Serikat Joe Biden menggambarkan pemerintahan Benjamin Netanyahu sebagai "kurang kooperatif" dalam hal mengizinkan bantuan masuk ke Gaza, dan menambahkan bahwa perang Israel di wilayah Palestina "harus segera diakhiri".
Berbicara pada pertemuan puncak NATO ke-75, Biden juga menggambarkan kabinet perang Israel sebagai “salah satu yang paling konservatif” dalam sejarah Israel.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan negaranya tidak akan mendukung kelanjutan kemitraan NATO dengan pemerintah Israel.
Militer Israel telah mengumumkan bahwa seorang prajurit cadangan tewas setelah serangan pesawat tak berawak Hizbullah di dekat komunitas utara Kibbutz Kabri.
Setidaknya 38.345 orang tewas dan 88.295 orang terluka dalam perang Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Jumlah korban tewas di Israel akibat serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober diperkirakan mencapai 1.139, dan puluhan orang masih ditawan di Gaza.
(Tribunnews.com/Nuryanti)