Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

IDF Beri Sinyal Mundur dari Koridor Philadelphia, Mesir-Israel Siapkan Ribuan Kamera di Perbatasan?

Penarikan tentara IDF dari poros Philadelphia sedang dipelajari meskipun ada penolakan dari Perdana Menteri Benjamin Netanyahu

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in IDF Beri Sinyal Mundur dari Koridor Philadelphia, Mesir-Israel Siapkan Ribuan Kamera di Perbatasan?
anadolu
Tank Israel melaju di perbatasan Mesir-Gaza di Koridor Philadelphia. IDF mengambil alih kendali perbatasan, sebuah pelanggaran atas perjanjian damai dengan Mesir. Namun sejauh ini, Mesir hanya bisa berteriak menggertak tanpa aksi nyata ke Israel. 

Abu Zaid menambahkan, bahkan jika pasukan pendudukan Israel menembus sepanjang poros Philadelphia, mereka harus memperhitungkan bahwa panjang poros tersebut adalah 14 kilometer.

"Dan ini, menurut kebiasaan militer, mewajibkan adanya jalur suplai untuk pasukan ditempatkan," kata dia.

Hal itu akan menghasilkan kerentanan tersendiri bagi IDF di mana jalur suplai logistik serta lokasi penimbunannya akan mudah diserang oleh milisi perlawanan yang berujung pada timbulnya kerugian besar di sisi Israel.

Hal lain yang paling penting, menurut Abu Zaid, adalah panjangnya dan sempitnya poros Philadelphia membuat pasukan yang berada di sana mudah dan rentan terhadap sasaran apa pun.

"Ini berarti bahwa mereka mungkin akan menyerang Penyeberangan Rafah untuk memisahkan pasukan yang terletak di utara Poros Philadelphia dari selatan," katanya.

Secara umum, kesimpulan dari analisis Abu Zaid adalah, penguasaan koridor Philadelphia menjadi langkah bunuh diri pasukan IDF dengan risiko kerugian yang sangat mahal untuk ditanggung Israel.

Potret anak-anak kelaparan di Gaza
Potret anak-anak kelaparan di Gaza (X/UNRWA)

Gunakan Strategi Kelaparan

Di sisi lain, penguasaan penuh Koridor Philadelphia juga akan menambah kesengsaraan warga Jalur Gaza.

BERITA TERKAIT

Anadolu dalam ulasannya menyebut, penguasaan penuh koridor tersebut bisa menimbulkan bencana bagi masyarakat yang tinggal di Jalur Gaza yang dilanda perang karena Israel akan mengontrol masuknya bantuan dan pasokan medis ke wilayah pesisir tersebut.

Puluhan orang meninggal karena kelaparan dan dehidrasi dalam beberapa bulan terakhir.

Menyusul kemenangan Hamas dalam pemilihan parlemen pada tahun 2006, Israel memulai blokade yang mencekik terhadap Gaza, yang mana empat dari enam titik persimpangan dengan Gaza ditutup.

Tentara Israel hanya membuka sebagian Penyeberangan Erez untuk pergerakan individu dan Penyeberangan komersial Karm Abu Salem untuk masuknya barang ke Gaza.

Dalam 18 tahun terakhir, Israel menguasai semua barang yang masuk ke Gaza, dan menempatkan daftar panjang barang-barang yang tidak diizinkan masuk ke Gaza, mengklaim bahwa barang-barang tersebut memiliki kegunaan ganda yang dapat digunakan untuk keperluan militer.

Kantor media pemerintah Gaza mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tentara Israel memberlakukan kebijakan dan strategi kelaparan terhadap 2,4 juta warga Palestina di Gaza.

Masyarakat di Gaza yang kehilangan sumber pendapatannya membutuhkan sekitar 7 juta makanan sehari.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas