Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun
BBC

Lamine Yamal dan Nico Williams, anak-anak migran yang menjadi bintang Spanyol di Euro 2024

Lamine Yamal dan Nico Williams adalah bintang Spanyol di Euro 2024. Kedua pemain tersebut telah menjadi inspirasi bagi banyak orang.…

zoom-in Lamine Yamal dan Nico Williams, anak-anak migran yang menjadi bintang Spanyol di Euro 2024
BBC Indonesia
Lamine Yamal dan Nico Williams, anak-anak migran yang menjadi bintang Spanyol di Euro 2024 

“Dia selalu pergi ke pusat olahraga untuk bermain, bersama semua orang, dengan anak-anak berusia 7 atau 15, 17, dan 18 tahun. Dan ya, dia telah menjadi dewasa sebelum yang lain dan saya bangga dengan semua orang yang telah berkontribusi,” kata ayahnya.

Masa depan yang cemerlang

Melihat bakatnya, ia dibawa untuk mencoba Barcelona dan diterima di La Masía, clubhouse klub Barca dimana Messi juga berlatih sebagai pesepakbola. Di sana terdapat asrama, pendidikan dan pengembangan sepak bola.

Ia kemudian berulang kali memecahkan rekor.

Ia menjadi pemain termuda yang bermain untuk Barcelona, pada usia 15 tahun 290 hari.

Pada usia 16 tahun 57 hari ia menjadi pemain dan pencetak gol termuda di Spanyol. Dan di Piala Euro ini dia menjadi pemain termuda yang mencetak gol dalam sejarah kejuaraan.

Dalam perayaan golnya selalu ada kenangan akan kampung halamannya Rocafonda.

DIia selalu memberi tanda dengan jarinya nomor 304, kode pos Rocafonda – sebuah pernyataan bahwa Yamal bangga dengan asal usulnya.

Seperti saudara

BERITA TERKAIT

Pada generasi tim Spanyol ini, Nico telah menemukan belahan jiwa baru dalam diri Lamine.

Dia bertindak sebagai kakak laki-laki bagi Laime, seperti yang dilakukan Iñaki terhadapnya.

“Merupakan gambaran yang bagus tentang Spanyol memiliki dua pesepakbola muda yang tertawa, bahagia, dan menyebarkan nilai-nilai, yang saat ini hampir sama pentingnya dengan bermain bagus,” kata direktur surat kabar Spanyol Sport, Joan Vehils, kepada BBC Mundo.

Segala sesuatu yang mereka lakukan telah menjadi sebuah fenomena. Koreografi mereka yang mereka latih untuk merayakan gol bersama La Roja menjadi viral di media sosial.

Persahabatan mereka dimulai ketika mereka bertemu saat panggilan pertama untuk tim nasional pada bulan Maret silam, sebelum pertandingan persahabatan Spanyol melawan Kolombia dan Brasil, ketika pelatih, Luis de la Fuente, meminta Nico untuk menjaga Lamine Yamal muda.

Nico setuju untuk membimbing anak berusia 16 tahun itu.

Bagi banyak orang, ini seperti menyaksikan Nico berinteraksi dengan saudaranya, Iñaki. Meskipun baginya itu adalah sesuatu yang lebih: "Saya sudah mengatakan kepadanya [Yamal] bahwa dia harus belajar dari 'ayahnya', yaitu saya," canda Nico.

Bagi Iñaki Mardones, “kisah Nico dan Yamal menjadi referensi bagi banyak orang yang harus mencari kehidupan baru dan mampu maju. Bagi banyak orang, ini adalah referensi olahraga dan kemanusiaan.”

*Laporan tambahan oleh Carlos Serrano

Sumber: BBC Indonesia
BBC
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas