Ternyata Pelaku Penembakan Donald Trump Sempat Dipergoki Polisi Sebelum Beraksi
Sebelum Calon Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ditembak, polisi AS menerima laporan adanya orang yang mencurigakan.
Penulis: Hasanudin Aco
Catatan menunjukkan Crooks terdaftar sebagai pemilih Partai Republik di Pennsylvania tetapi laporan keuangan kampanye federal menunjukkan Crooks juga menyumbangkan $15 kepada Komite Aksi Politik Progresif Demokrat pada 20 Januari 2021, hari di mana Biden dilantik.
Atap tempat Crooks menyergap Trump hanya berjarak 120 meter dari tempat acara kampanye berlangsung dan jarak pandang hampir bebas hambatan.
Dinas Rahasia AS sedang menyelidiki bagaimana seorang pria bersenjata dengan senapan seri AR bisa berada cukup dekat untuk menembak dan melukai mantan Presiden Trump.
Analisis AP terhadap lebih dari selusin video dan foto yang diambil pada rapat umum kampanye Trump, serta citra satelit di lokasi tersebut menunjukkan bahwa pelaku penembakan mendekati panggung dimana mantan Presiden Presiden AS sedang berbicara kepada warga.
Polisi memblokir lalu lintas di dekat kediaman Crooks pada 14 Juli untuk memfasilitasi penyelidikan.
Rumah subjek ini berjarak sekitar satu jam perjalanan dari lokasi acara kampanye Pak Trump .
Saat ini kendaraan polisi telah dikerahkan ke perempatan dekat rumah tersebut dan petugas berjaga di sekitar lokasi.
Disuruh Mengundurkan Diri
Kepala Dinas Rahasia AS Kimberly Cheatle telah diminta mengundurkan diri setelah kegagalan melindungi Trump.
Agen Secret Service yang berada di sana dianggap gagal melindungi Donald Trump.
Direktur Secret Service Kimberley Cheatle menjadi sasaran kritik dan diminta mengundurkan diri.
Para kritikus menyalahkan Kimberley Cheatle karena terlalu asyik dengan kesibukannya daripada fokus pada tugasnya yang sebenarnya.
Agen Secret Service menyalahkan polisi setempat karena tidak mengamankan atap-atap gedung di sekitarnya, yang salah satunya digunakan oleh penembak untuk menargetkan Trump selama pawai.
Menurut New York Post, dua mantan pejabat FBI mengklaim bahwa perlindungan Trump merupakan bencana total sejak Jumat.