Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sekjen PBB: Tak Ada Tempat yang Aman di Gaza, di Mana-mana Berpotensi jadi Zona Pembantaian

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyatakan kekhawatirannya pada situasi di Jalur Gaza.

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Sekjen PBB: Tak Ada Tempat yang Aman di Gaza, di Mana-mana Berpotensi jadi Zona Pembantaian
UNFPA.org
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyatakan kekhawatirannya pada situasi di Jalur Gaza. 

TRIBUNNEWS.COM - Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres menyatakan, kekhawatirannya pada situasi di Jalur Gaza.

Menurut Guterres semua Jalur Gaza tidak lagi aman.

"Tidak ada tempat yang aman di daerah kantong yang terkepung itu," kata Guterres, dikutip dari Anadolu Anjansi.




Guterres juga mengatakan, Israel tidak memandang tempat di Jalur Gaza dan semakin hari semakin meningkatkan serangannya.

"Tingkat pertempuran dan kehancuran ekstrem di Gaza tidak dapat dipahami dan tidak dapat dimaafkan. Di mana-mana berpotensi menjadi zona pembunuhan," kata Guterres pada X.

Oleh karena itu, Guterres mendesak agar semua pihak segera mengakhiri konflik ini.

Tujuannya agar seluruh warga Palestina dapat kembali melakukan aktivitas dengan aman.

BERITA TERKAIT

"Sudah saatnya bagi pihak-pihak yang berkonflik untuk menunjukkan keberanian politik dan kemauan politik untuk akhirnya mencapai kesepakatan," tambahnya.

Senada dengan Guterres, juru bicaranya yaitu Stephane Dujarric meminta agar semua pihak bertindak menyelamatkan warga sipil.

"PBB mengimbau semua pihak untuk menghormati kewajiban mereka berdasarkan hukum humaniter internasional dan mengambil tindakan pencegahan yang berkesinambungan untuk menyelamatkan warga sipil dan objek sipil," jelasnya.

Meski belum ada kesepakatan antara kedua pihak (Israel dan Hamas), Djurric menekankan, saat ini pihaknya terus membantu warga sipil yang menjadi korban.

"Saya juga dapat memberi tahu Anda bahwa kami dan mitra kemanusiaan kami terus membantu keluarga-keluarga yang mengungsi dari Gaza utara ke wilayah-wilayah di selatan," terangnya.

Baca juga: Israel Mengizinkan PBB Mendatangkan Lebih Banyak Peralatan di Tengah Pelanggaran Hukum di Gaza

Menurut Djurric, perintah evakuasi Israel membuat pilihan yang mustahil bagi warga Palestina.

Di antara tetap berada di tengah permusuhan aktif atau melarikan diri ke daerah dengan sedikit ruang atau layanan.

Ia juga menjelaskan bahwa semua tempat di Gaza sudah tidak aman lagi.

"Tidak ada tempat yang aman di Gaza. Tidak ada tempat penampungan, tidak ada rumah sakit, dan tidak ada yang disebut zona kemanusiaan," tegasnya.

Konflik Palestina vs Israel

Israel telah melancarkan serangan brutal sejak 7 Oktober 2023,

Mereka juga mendapat kecaman Internasional lantaran mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.

Serangan Israel di Jalur Gaza telah menewaskan 38.713 warga Palestina.

Sebagian besar korban merupakan wanita dan anak-anak.

Sementara 89.166 warga lainnya mengalami luka-luka akibat serangan Israel.

Sebagian besar wilayah Gaza juga mengalami kehancuran sejak sembilan bulan lebih serangan Israel di wilayah tersebut.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait PBB, Antonio Guterres dan Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas