Israel Ungkap Cara Drone Houthi Bobol Tel Aviv, Kelabui Radar usai Terbang dari Yaman
Investigasi awal Israel mengungkap perkiraan cara drone Houthi membobol Tel Aviv setelah tempuh jarak 2.000 km dari Yaman pada Jumat fajar.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
Beberapa jam setelah drone itu menghantam Tel Aviv, juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, mengonfirmasi keberhasilan pasukannya untuk meluncurkan drone ke Israel.
“Angkatan udara menargetkan Tel Aviv dengan drone Jaffa baru yang tidak dapat dideteksi radar,” kata Yahya Saree kemarin pagi.
Ia menekankan bahwa Houthi memiliki banyak target di wilayah pendudukan Palestina dan mereka akan menyerangnya secara berturut-turut.
Ini adalah pertama kalinya Israel mengakui Tel Aviv menjadi sasaran serangan udara oleh pesawat tak berawak yang datang dari Yaman sejak Houthi memulai operasi mereka terhadap sasaran di Israel dan kapal-kapal terkait di Laut Merah, Selat Bab al-Mandab dan Teluk Aden, menurut laporan Agence France-Presse.
Sejak 19 November 2023, Houthi menargetkan kapal-kapal terkait Israel di Laut Merah untuk menekan Israel agar menghentikan agresinya di Jalur Gaza.
Houthi mengatakan mereka tidak akan menghentikan serangannya di Laut Merah sampai berakhirnya agresi Israel di Jalur Gaza, pencabutan pengepungan di Jalur Gaza, dan masuknya bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina.
Sementara itu sekutu Israel, AS, bersama Inggris membentuk koalisi Laut Merah untuk menyerang wilayah yang dikuasai Houthi di Yaman dan menekan Houthi agar berhenti menyerang kapal-kapal terkait Israel di kawasan itu.
Peluncuran drone dari Yaman ke Tel Aviv kemarin adalah pertama kali Houthi memulai operasi di darat.
Jumlah Korban
Saat Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 38.794 jiwa dan 89.364 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Kamis (18/7/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, seperti dilaporkan Anadolu Agency.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.
Israel memperkirakan kurang lebih ada 120 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
Sementara itu, lebih dari 21.000 warga Palestina yang masih berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan Yedioth Ahronoth pada awal Juli 2024.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel