Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun
BBC

Temuan gua di Bulan diklaim bisa menjadi rumah untuk manusia

Para ilmuwan untuk pertama kalinya menemukan sebuah gua di Bulan. Mereka mengeklaim gua dengan kedalaman setidaknya 100 meter ini…

zoom-in Temuan gua di Bulan diklaim bisa menjadi rumah untuk manusia
BBC Indonesia
Temuan gua di Bulan diklaim bisa menjadi rumah untuk manusia 

Gua bulan tersebut belum sepenuhnya dieksplorasi, tetapi para peneliti berharap bahwa radar penetrasi tanah, kamera, atau bahkan robot dapat digunakan untuk memetakannya.

Para ilmuwan pertama kali menyadari kemungkinan adanya gua di Bulan sekitar 50 tahun yang lalu.

Pada tahun 2010, sebuah kamera dalam misi bernama Lunar Reconnaissance Orbiter mengambil gambar lubang yang oleh para ilmuwan diduga bisa menjadi pintu masuk gua.

Namun, para peneliti tidak tahu seberapa dalam gua-gua itu, atau apakah gua-gua itu akan runtuh.

Hasil kerja Bruzzone dan Carrer menjawab pertanyaan tersebut. Meskipun masih banyak yang harus dilakukan untuk memahami skala penuh dari gua tersebut.

"Kami memiliki gambar permukaan yang sangat bagus - hingga resolusi 25 cm - kami dapat melihat lokasi pendaratan Apollo," Francesco Sauro, Koordinator Tim Topikal Gua Planet dari Badan Antariksa Eropa, mengatakan kepada BBC News.

"Tetapi kami tidak tahu apa-apa tentang apa yang ada di bawah permukaan. Ada peluang besar untuk penemuan," lanjutnya kemudian.

BERITA TERKAIT

Penelitian ini juga dapat membantu penjelajahan gua-gua di Mars di masa depan, imbuhnya.

Penemuan gua di Bulan ini bisa membuka pintu untuk menemukan bukti kehidupan di Mars. Kalau memang bukti kehidupan di Mars ada, kemungkinan besar bukti itu berada di dalam gua yang terlindung dari elemen-elemen di permukaan planet.

Selain bisa berguna bagi manusia, para ilmuwan menekankan gua di Bulan ini dapat membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan fundamental tentang sejarah Bulan, dan bahkan tata surya.

Batu-batuan di dalam gua tidak akan rusak atau terkikis oleh cuaca luar angkasa, sehingga dapat memberikan catatan geologis yang luas hingga miliaran tahun yang lalu.

Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal ilmiah Nature Astronomy.

Grafis oleh Gerry Fletcher

Sumber: BBC Indonesia
BBC
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas