IDF Bunuh 30 Warga Gaza saat Tank Merangsek Masuk ke Rafah, Wartawan Ikut jadi Korban
Serangan pasukan Israel di Jalur Gaza kembali memakan korban. Sebanyak 30 orang dilaporkan tewas, termasuk seorang wartawan beserta anak dan istrinya.
Penulis: Whiesa Daniswara
Di gedung-gedung ini, tentara IDF menemukan senjata, peluru, peralatan komando angkatan laut Hamas, rompi taktis, materi intelijen, dan berbagai senjata dan senjata api.
Menurut laporan IDF, dalam seminggu terakhir, tentara IDF telah melenyapkan lebih dari 150 tentara, menghancurkan lebih dari 100 infrastruktur Hamas, dan mengungkap bengkel Hamas di bawah tanah.
CNN melaporkan bahwa 13 orang tewas dalam serangan di wilayah kamp Nuseirat di Gaza tengah, mengutip pejabat rumah sakit.
Warga di daerah tersebut mengatakan kepada CNN bahwa blok perumahan di selatan Nuseirat terkena serangan.
"Dalam semalam, IDF menyerang target-target teror di seluruh Jalur Gaza, termasuk teroris dan lokasi infrastruktur teror di wilayah Nuseirat," kata IDF kepada CNN.
Baca juga: Termasuk Indonesia, 15 Negara Ini Dukung Putusan ICJ Nyatakan Israel Langgar Hukum Internasional
Upaya Gencatan Senjata Gagal
Upaya gencatan senjata yang dipimpin oleh Qatar dan Mesir dan didukung oleh Amerika Serikat sejauh ini gagal.
Dikutip dari Reuters, hal itu dikarenakan perselisihan antara para pihak yang bertikai, yang saling menyalahkan atas kebuntuan tersebut.
Israel berjanji untuk membasmi Hamas setelah para pejuangnya menewaskan 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 orang dalam serangan pada 7 Oktober, menurut penghitungan Israel.
Setidaknya 38.919 warga Palestina telah tewas dalam serangan balasan Israel sejak saat itu, kata otoritas kesehatan Gaza.
Baca juga: Saling Serang di Perbatasan, Pasukan Israel Klaim Targetkan Gedung Militer Milik Hizbullah Lebanon
Pada hari Selasa, Israel mengatakan telah melenyapkan separuh pimpinan sayap militer Hamas dan membunuh atau menangkap sekitar 14.000 pejuang sejak dimulainya perang.
Israel mengatakan 326 tentaranya tewas di Gaza.
Hamas tidak merilis angka korban dan mengatakan Israel membesar-besarkan laporannya untuk memberikan kesan "kemenangan palsu".
(Tribunnews.com/Whiesa)