Indonesia Dukung Kesepakatan Hamas-Fatah dalam Deklarasi Beijing, Berharap Agar Diimplementasikan
Retno Marsudi merespons soal disepakatinya perjanjian Hamas-Fatah oleh para pemangku kepentingan atau dua faksi di Palestina.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Adi Suhendi
Hamas diwakili oleh Mousa Abu Marzouk, sedangkan Fatah diwakili Mahmoud al-Aloul.
Ada pula perwakilan dari 12 faksi Palestina lainnya, yakni Popular Front for the Liberation of Palestine (PFLP), Democratic Front for the Liberation of Palestine (DFLP), Palestinian People’s Party (PPP), Palestinian Popular Struggle Front (PPSF), dan Palestinian National Initiative (PNI).
Utusan diplomatik untuk China dari Mesir, Aljazair, Arab Saudi, Qatar, Yordania, Suriah, Lebanon, Rusia, dan Turki juga mengambil bagian dalam dialog tersebut, menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri China.
Berbicara dalam upacara pada Selasa, Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, mengatakan hasil terpenting dari perundingan tersebut adalah, para peserta sepakat untuk mencapai rekonsiliasi dan persatuan di antara 14 faksi.
Ia menegaskan Palestine Liberation Organization (PLO) adalah satu-satunya perwakilan sah dari semua faksi rakyat Palestina.
"Sorotan terbesarnya adalah perjanjian pembentukan pemerintahan sementara rekonsiliasi nasional yang berfokus pada rekonstruksi Jalur Gaza pasca-konflik."
"Dan seruan terkuatnya adalah untuk benar-benar mendirikan Negara Palestina yang merdeka sesuai dengan resolusi PBB yang relevan," tambahnya.
Faksi-faksi Palestina menyambut baik deklarasi tersebut dan memuji upaya China untuk mencapai rekonsiliasi Palestina.
"Hari ini kami menandatangani perjanjian untuk persatuan nasional dan kami mengatakan bahwa jalan untuk menyelesaikan perjalanan ini adalah persatuan nasional."
"Kami berkomitmen terhadap persatuan nasional dan kami menyerukannya," kata Abu Marzouk saat upacara penutupan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.